Kamis 04 Nov 2010 03:04 WIB

Sektor Pariwisata Yogyakarta tak Terpengaruh Letusan Merapi

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Siwi Tri Puji B
Jalan Malioboro Yogyakarta, ilustrasi
Jalan Malioboro Yogyakarta, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Sejumlah titik tujuan wisatawan yang ada di Kota Yogyakarta tak banyak terpengaruh oleh letusan Gunung Merapi. Hanya saja sejumlah sektor informal yang ada di seputar tempat tujuan wisatawan ini mengaku sangat terpengaruh.

Berdasarkan pantauan Republika, di sejumlah pusat tujuan kunjungan wisatawan seperti Malioboro, Keraton serta Taman Pintar tak banyak terimbas oleh aktivitas Gunung Merapi yang masih berstatus Awas (level 4) ini.

Ikhsan (24), pedagang berbagai kerajinan di Malioboro mengaku, meski sudah sepekan lebih Gunung Merapi erupsi, kunjungan wisatawan untuk jalan- jalan dan membeli aneka cinderamata di Malioboro hampir tak terpengaruh.

"Kalaupun ada pengaruh terhadap kunjungan wisatawan, menurut saya tak begitu signifikan. Penurunan jumlah kunjungan di Malioboro juga tak seberapa banyak," ungkapnya, Rabu (3/11).

Kalau pagi hari hingga siang, jelasnya, di kawasan Malioboro memang tak banyak aktivitas kunjungan wisatawan. Namun menjelang sore hari, baru akan terlihat para wisatawan yang menikmati Yogyakarta dengan jalan- jalan di Malioboro. "Jadi pengaruh erupsi Gunung Merapi tak seberapa banyak," ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Didik Djunaedi, staf Keprajuritan Keraton Yogyakarta. Menurutnya, kunjungan wisatawan --baik wisnu maupun wisman-- belum banyak terpengaruh.

Ia menyampaikan, hingga akhir Oktober, atau empat hari pascaletusan pertama Merapi, kunjungan wisatawan ke Keraton Yogyakarta masih stabil, atau berkisar 1.500 orang per hari.

Pada tanggal 1 sampai dengan 3 Nopember, lanjutnya, memang terjadi penurunan jumlah pengunjung. "Namun ini bukan akibat dampak Merapi. Namun karena saat ini bukan musim liburan," tambah Didik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement