Senin 14 Nov 2011 15:20 WIB

Ibunda Maharani: Itu Kado Terindah Anakku

Atlet tembak Indonesia, Ardy Maharani berpose usai mengikuti final 50 m Rifle Prone Putri Perorangan SEA Games XXVI, di Shooting Range, Jakabaring Sport Centre, Palembang, Sumsel, Senin (14/11).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Atlet tembak Indonesia, Ardy Maharani berpose usai mengikuti final 50 m Rifle Prone Putri Perorangan SEA Games XXVI, di Shooting Range, Jakabaring Sport Centre, Palembang, Sumsel, Senin (14/11).

REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG - Hari ulang tahun yang ke-25 menjadi saat yang spesial bagi atlet nasional, Maharani Ardy. Di seperempat abad usianya, Maharani berhasil meraih medali emas pertamanya di ajang SEA Games.

“Ini untuk orang tua Reni (panggilan Maharani),” katanya seusai pertandingan di venue Shooting Range Jakabaring Sport City, Palembang, Senin (14/11).

Suasana bahagia bercampur tangis setelah papan skor memastikan atlet asal Palembang itu meraih poin tertinggi. Turun di nomor 50 meter prone putri, ia berhasil meraih 593 poin.

Suasana tegang sempat terjadi saat atlet unggulan Indonesia justru kurang tampil maksimal. Erlinawati hanya bisa meraih posisi keenam dengan raihan 586. Peraih medali emas SEA Games 2009 Laos itu mendahului Reni dalam menyelesaikan pertandingan. Di papan skor, Vitchuda Pichitkanjanakul asal Thailand masih memimpin pertandingan dengan 592 poin.

Doa Ibu

“Mama (Ibu) nggak mau liat papan skor. Hanya di dalam hati bilang,'Ayo dek! tembak nomor sepuluh.',” kata Ira Sukardi, ibunda Reni, yang hadir untuk mendukung putrinya bertanding.

Selama pertandingan, Ira merasa sangat tegang melihat penampilan anaknya. Hanya Dwi, keponakan Reni, yang sibuk memberitahu perkembangan nilai pada dirinya.

Di dalam hatinya, Ira selalu berdoa untuk keberhasilan putri bungsungnya itu. Terlebih, hari pertandingan berlangsung bertepatan dengan kelahiran anak ketiga dari tiga bersaudara itu.

Menurutnya, rasa tegang terus terasa mendengar poin per poin yang dihasilkan Reni. Hingga akhirnya, si bungsu keluar menjadi juara setelah unggul satu poin atas saingan terdekatnya. “Itu kado terindah untuk anakku,” ujarnya yang datang bersama suaminya, Sukardi.

Rasa haru sekaligus bangga muncul seusai Reni memastikan gelar juara. Orang-orang terdekatnya memberikan pelukan dan atlet asal Sumatera Selatan itu menangis. Nyanyian selamat ulang tahun mengiringi kemenangan Reni di arena menembak. Ia pun mengucap doa.

“Dalam hati Reni, banyak yang menonton dan mendukung Indonesia. Semoga doa kita semua diijabah, amin,” ujarnya.

Medali emas kali ini seperti membayar keinginan Reni dua tahun lalu. Saat itu, ia hanya meraih hasil medali perak di nomor tim rifle prone. Berlatih di pelatihan nasional selama enam bulan, Reni kini akhirnya bisa meraih hasil kerja kerasnya di tengah dukungan para suporter. “Itu jadi doa dan penyemangat buat Reni,” ujar peraih medali emas di Singapura Open 2009 itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement