Selasa 16 Apr 2024 13:25 WIB

Gambaran Nabi Muhammad SAW dalam Perang: Sosok tidak Kenal Takut

Nabi Muhammad SAW adalah pahlawan yang paling berani dan gagah perkasa.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi.
Foto: Republika.co.id
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Al Ghazali bernama lengkap Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin menggambarkan keberanian Nabi Muhammad SAW dalam peperangan. Digambarkan dalam Perang Badar, Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang paling berani, paling unggul, dan menjadi pahlawan.

Perang Badar merupakan perang pertama yang terjadi antara kaum Muslimin dengan kaum Musyrikin. Perang ini dinamakan Perang Badar karena terjadi di daerah Badar, yaitu daerah antara Makkah dan Madinah.

Baca Juga

Dalam perang Badar, jumlah umat Islam sebanyak 300 orang melawan kaum kafir sebanyak 1.000 orang. Namun, hasilnya kemenangan bagi Muslim.

Pihak Muslim syahid sebanyak 14 orang. Sementara sebanyak kaum kafir mati 70 orang dan ditawan 70 orang.

Dalam kitab Ihya Ulumuddin digambarkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah pahlawan yang paling berani dan gagah perkasa. Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu berkata, "Dalam Perang Badar, kami semua berdiri di sekitar Rasulullah SAW. Rasulullah SAW yang paling dekat dengan musuh-musuhnya. Kami menyaksikan Rasulullah SAW pada hari itu, sebagai orang paling berani dan gagah perkasa."

Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu berkata, "Ketika perang mulai berkecamuk, di mana kaum Muslim berperang melawan kaum kafir, kami semua mengkhawatirkan Rasulullah SAW, karena beliau yang paling dekat kepada musuhnya. Tidak ada seorang pun yang paling dekat jaraknya kepada musuh selain Rasulullah SAW. Pada waktu itu Rasulullah SAW tampak paling unggul kekuatannya."

Seorang sahabat Nabi Muhammad SAW bernama Imran bin Husain berkata, "Orang pertama yang maju menghadapi musuh (kaum kafir) adalah Rasulullah SAW."

Para sahabat Nabi berkata bahwa Rasulullah SAW mempunyai taktik dan strategi paling unggul. Dalam Perang Hunain, ketika Rasulullah SAW dikelilingi musuh-musuhnya, beliau turun dari baghalnya lalu bersabda, "Sesungguhnya, aku adalah seorang Nabi, tidak pernah berdusta. Aku adalah keturunan Abdul Muthalib."

Pada hari itu, tidak ada orang yang paling berani selain Nabi Muhammad SAW.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ نِكَاحًا حَتّٰى يُغْنِيَهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ ۗوَالَّذِيْنَ يَبْتَغُوْنَ الْكِتٰبَ مِمَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ فَكَاتِبُوْهُمْ اِنْ عَلِمْتُمْ فِيْهِمْ خَيْرًا وَّاٰتُوْهُمْ مِّنْ مَّالِ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اٰتٰىكُمْ ۗوَلَا تُكْرِهُوْا فَتَيٰتِكُمْ عَلَى الْبِغَاۤءِ اِنْ اَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِّتَبْتَغُوْا عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَمَنْ يُّكْرِهْهُّنَّ فَاِنَّ اللّٰهَ مِنْۢ بَعْدِ اِكْرَاهِهِنَّ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan jika hamba sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian (kebebasan), hendaklah kamu buat perjanjian kepada mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi. Barangsiapa memaksa mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (kepada mereka) setelah mereka dipaksa.

(QS. An-Nur ayat 33)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement