Senin 01 Apr 2024 15:44 WIB

Tak Hanya Sapi Merah, Ini Doktrin Yahudi Landasi Berdirinya Israel dan Ancam Al Aqsa

Yahudi melandasi aksi zionisme mereka dengan doktrin agama.

Rep: Fuji E Permana, Hasanul Rizqa/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Yahudi. Yahudi melandasi aksi zionisme mereka dengan doktrin agama
Foto: AP
Ilustrasi Yahudi. Yahudi melandasi aksi zionisme mereka dengan doktrin agama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ada banyak yang melatar belakangi berdirinya negara Israel di negara Palestina. Satu di antaranya doktrin keagamaan orang Yahudi yang meyakini bahwa tanah Palestina yang mereka sebut sebagai Israel adalah tanah yang dijanjikan Tuhan untuk mereka. 

Para pemuka agama Yahudi yakni para rabi juga yakni bahwa menguasai dan tinggal di dalam tanah tersebut adalah perintah Tuhan.

Baca Juga

Saat ini, publik melihat orang-orang Zionis Yahudi mendirikan negara Israel dengan menjajah negara Palestina dan membunuh bangsa Palestina.

Bahkan dunia mengecam kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina, terutama kekejaman Israel terhadap anak-anak dan wanita yang banyak dibunuh oleh para tentara Israel.

Setidaknya  ada tiga doktrin agama di kalangan Yahudi yang menjadi dasar para zionis untuk mendirikan zionis Israel: 

Pertama dan kedua: Tanah dijanjikan dan bangsa pilihan

William G Carr dalam buku Yahudi Menggenggam Dunia menjelaskan, di antara kerajaan tersebut yang terkenal adalah kerajaan Sumeria dan kerajaan Yahuda. Raja Sargeus dari Yunani pernah menyerbu negeri Sumeria pada 576 SM.

Sedang raja Nebuchadnezzar II dari Babilonia menyerbu kerajaan Israel yang ibu kotanya Yerusalem, kemudian menghancurkan Kuil Sulaiman

Orang-orang Yahudi ditawan dan digiring ke Babilonia. Di sinilah para tokoh Yahudi membesarkan hati kaumnya dengan konsep janji Tuhan dan Bumi Nenek Moyang. Sejak itu, dalam perjalanannya mereka selalu berusaha untuk bisa kembali ke Palestina dengan berbagai cara dan upaya. Namun, mereka selalu menemui kegagalan, meskipun telah mencoba berkali-kali.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ نِكَاحًا حَتّٰى يُغْنِيَهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ ۗوَالَّذِيْنَ يَبْتَغُوْنَ الْكِتٰبَ مِمَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ فَكَاتِبُوْهُمْ اِنْ عَلِمْتُمْ فِيْهِمْ خَيْرًا وَّاٰتُوْهُمْ مِّنْ مَّالِ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اٰتٰىكُمْ ۗوَلَا تُكْرِهُوْا فَتَيٰتِكُمْ عَلَى الْبِغَاۤءِ اِنْ اَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِّتَبْتَغُوْا عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَمَنْ يُّكْرِهْهُّنَّ فَاِنَّ اللّٰهَ مِنْۢ بَعْدِ اِكْرَاهِهِنَّ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan jika hamba sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian (kebebasan), hendaklah kamu buat perjanjian kepada mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi. Barangsiapa memaksa mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (kepada mereka) setelah mereka dipaksa.

(QS. An-Nur ayat 33)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement