Jumat 10 Nov 2023 16:46 WIB

Konten Kreator Perpusnas Mengikuti Pelatihan Fotografi

Seni fotografi adalah melihat dan menyeimbangkan cahaya dengan lingkungan sekitar.

Pelatihan fotografi bagi konten kreator Perpusnas.
Foto: Republika.co.id
Pelatihan fotografi bagi konten kreator Perpusnas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemudahan serta kecepatan di era digital menjadi peluang bagi perpustakaan untuk menjangkau lebih banyak pemustaka. Apalagi paradigma perpustakaan saat ini tidak lagi didatangi, melainkan mendekatkan diri (berinklusi). Perpustakaan sebagai sumber informasi dan referensi harus mampu beradaptasi, termasuk dalam pengemasan maupun  penyajian informasi. 

"Era perkembangan teknologi dan informasi saat ini harus disikapi sebagai tantangan sekaligus peluang," kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpustakaan Nasional Dewi Kartikasari mengawali kegiatan 'Webinar Literasi Fotografi' bagi para konten kreator Perpusnas di Jakarta dikutip Jumat (10/11/2023).

Kehadiran konten kreator sebagai bagian dari ekosistem digital modern amat mempengaruhi penyajian maupun pengemasan informasi yang menarik dari perpustakaan. Dari kreativitas mereka, pemustaka dan masyarakat teredukasi dan terhibur. Diseminasi hasil pengemasan informasi/pengetahuan disebarluaskan melalui kanal media sosial, seperti Youtube, Instagram, dan Facebook.

Ketua Umum Asosiasi Profesi Fotografi Indonesia (APFI) Ridha Kusumabrata dalam pembekalan para konten kreator Perpusnas mengatakan, elemen penting bagi seorang fotografer adalah cahaya. "Pun, sama halnya ketika menjadi konten kreator. Jika tidak ada cahaya maka itu bukan kegiatan fotografi," ujar Ridha. 

Karena seni fotografi adalah melihat dan menyeimbangkan cahaya dengan lingkungan sekitar agar terlihat lebih indah. Ridha menyebut agar terlihat indah selain fokus pada elemen cahaya, hal lain yang mesti dipahami untuk menjadi konten kreator adalah memperhatikan ukuran file foto yang mau ditampilkan dan image quality yang terdapat di menu kamera 

"Inti dari aktivitas fotografi adalah bagaimana si fotografer memahami konsep segitiga exposure, yakni apperture (diafragma), shutter speed (kecepatan rana), dan iso (kepekaan sensor)," kata Ridha. 

Agung Nugroho dari APFI Provinsi DKI Jakarta menyampaikan, tugas konten kreator adalah membuat konten baik berupa tulisan, foto, audio, ataupun video yang akan ditampilkan pada berbagai media populer seperti yang tadi disebutkan. "Jadi, foto-foto yang dihasilkan adalah gambar yang bercerita tanpa memerlukan alat bantu. Cukup tampilkan foto saja," ujar Agung. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement