Rabu 18 Oct 2023 13:13 WIB

Turki dan Hamas Melakukan Pembicaraan Mengenai Pertukaran Tahanan

Turki diminta ikut berusaha membebaskan warga asing yang ditahan Hamas

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Turki sedang melakukan pembicaraan dengan kelompok perlawanan Palestina, Hamas mengenai pembebasan orang asing, warga sipil, dan anak-anak yang disandera
Foto: AFP/DAWOOD NEMER
Turki sedang melakukan pembicaraan dengan kelompok perlawanan Palestina, Hamas mengenai pembebasan orang asing, warga sipil, dan anak-anak yang disandera

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki sedang melakukan pembicaraan dengan kelompok perlawanan Palestina, Hamas mengenai pembebasan orang asing, warga sipil, dan anak-anak yang disandera oleh kelompok tersebut. Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan mengatakan, banyak negara telah mengirimkan permintaan ke Turki untuk menjamin pembebasan warganya yang ditahan oleh Hamas.

Fidan menambahkan, pada Sabtu (21/10/2023) Mesir akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak para pemimpin mengenai perang Israel-Palestina. Sebelumnya Fidan berbicara dengan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh untuk membahas masalah pertukaran tahanan tersebut.

Baca Juga

Seorang pemimpin tinggi Hamas, Khaled Meshaal pada Senin (16/10/2023) mengatakan, Hamas memiliki apa yang dibutuhkan untuk membebaskan semua warga Palestina di penjara-penjara Israel. Hamas akan menggunakan warga Israel yang ditawan sebagai alat tawar-menawar untuk menjamin pembebasan warga Palestina yang menjadi tahanan.

Sayap bersenjata Hamas secara terpisah mengatakan bahwa, warga non-Israel adalah tamu yang akan dibebaskan bila keadaan memungkinkan. Militer Israel mengatakan, Hamas menyandera 199 orang di Gaza. Sementara Hamas mengatakan, mereka menyandera antara 200 dan 250 orang. Hamas telah lama menyerukan pembebasan sekitar 6.000 warga Palestina dari penjara Israel.

"Kami memiliki apa yang dibutuhkan untuk mengosongkan penjara (Israel) dari semua tahanan (Palestina),” ujar Meshaal, mantan ketua Hamas yang kini mengepalai kantor diasporanya di Doha kepada AlAraby TV.

Pada 2011, Israel menukar ratusan tahanan Palestina untuk pembebasan satu tentara Israel, Gilad Shalit, yang ditahan selama lima tahun.   Para tawanan Israel yang saat ini berada di Gaza diyakini termasuk warga negara Thailand dan Jerman.  Negara-negara lain telah melaporkan warganya hilang.  Warga Israel dengan kewarganegaraan ganda di negara-negara termasuk AS juga diyakini telah diculik.

Pada Senin malam, Hamas merilis sebuah video yang menunjukkan pernyataan dari salah satu tawanan, seorang wanita Perancis-Israel, yang ditangkap dalam serangan mengejutkan pada pekan lalu.  Pejabat senior Hamas, Moussa Abu Marzouk mengatakan, tahanan asing tidak dapat dibebaskan karena berlanjutnya pemboman Israel di Jalur Gaza.

"Hamas menyandera sekelompok tahanan dari berbagai negara, mereka adalah tamu kami dan kami berupaya melindungi mereka," ujar juru bicara sayap bersenjata Hamas, Abu Obeida dalam pesan video.

"Kami akan membebaskan tahanan dari berbagai negara jika keadaan di lapangan memungkinkan," kata Abu Obeida. 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ نِكَاحًا حَتّٰى يُغْنِيَهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ ۗوَالَّذِيْنَ يَبْتَغُوْنَ الْكِتٰبَ مِمَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ فَكَاتِبُوْهُمْ اِنْ عَلِمْتُمْ فِيْهِمْ خَيْرًا وَّاٰتُوْهُمْ مِّنْ مَّالِ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اٰتٰىكُمْ ۗوَلَا تُكْرِهُوْا فَتَيٰتِكُمْ عَلَى الْبِغَاۤءِ اِنْ اَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِّتَبْتَغُوْا عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَمَنْ يُّكْرِهْهُّنَّ فَاِنَّ اللّٰهَ مِنْۢ بَعْدِ اِكْرَاهِهِنَّ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan jika hamba sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian (kebebasan), hendaklah kamu buat perjanjian kepada mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi. Barangsiapa memaksa mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (kepada mereka) setelah mereka dipaksa.

(QS. An-Nur ayat 33)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement