Jumat 01 Sep 2023 20:29 WIB

Menpora Sebut Permasalahan Rivan Nurmulki dengan Federasi Bola Voli karena Miskomunikasi

Nurmulki mengkritik PBVSI karena jarang mengirim tim berlaga di level internasional.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo.
Foto: Republika/Alfian
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pencinta bola voli Indonesia dikejutkan dengan tidak dipanggilnya Rivan Nulmulki ke skuad tim nasional (timnas) putra untuk Asian Games 2023, Hangzhou, Cina. Tak ada nama Rivan membuat publik menduga akibat kritiknya terhadap Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) di akun Instagram pribadinya.

Nurmulki mengkritik PBVSI karena jarang mengirim tim untuk berlaga di level internasional. Selain tidak masuk ke dalam skuad Asian Games, Rivan juga tidak terlibat di AVC Championship 2023 Iran beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Banyak yang menyayangkan pemain Surabaya BIN Samator tidak dipanggil ke timnas bola voli Indonesia. Padahal, pemain 28 tahun tersebut masih sebagai salah satu opposite terbaik Indonesia.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo mengaku telah melakukan koordinasi dengan PBVSI maupun sang atlet. Tujuannya untuk mencari penyebab apa yang sebenarnya terjadi.

"Jadi, ini hanya miskomunikasi dan koordinasi antara atlet dan federasi," ujar Dito di Media Center Kemenpora, Jumat (1/9/2023).

Dito mengatakan, setelah berkomunikasi dengan kedua pihak, ia melihat ada titik temu. Ia akan mendorong seluruh cabang olahraga bisa saling menjalin komunikasi yang baik agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi ke depannya.

Timnas voli akan berangkat ke Hangzhou pada 17 September 2023. PBVSI membawa 12 pemain timnas voli putra untuk Asian Games Hangzhou yang akan berlangsung pada 23 September-8 Oktober 2023.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ نِكَاحًا حَتّٰى يُغْنِيَهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ ۗوَالَّذِيْنَ يَبْتَغُوْنَ الْكِتٰبَ مِمَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ فَكَاتِبُوْهُمْ اِنْ عَلِمْتُمْ فِيْهِمْ خَيْرًا وَّاٰتُوْهُمْ مِّنْ مَّالِ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اٰتٰىكُمْ ۗوَلَا تُكْرِهُوْا فَتَيٰتِكُمْ عَلَى الْبِغَاۤءِ اِنْ اَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِّتَبْتَغُوْا عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَمَنْ يُّكْرِهْهُّنَّ فَاِنَّ اللّٰهَ مِنْۢ بَعْدِ اِكْرَاهِهِنَّ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan jika hamba sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian (kebebasan), hendaklah kamu buat perjanjian kepada mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi. Barangsiapa memaksa mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (kepada mereka) setelah mereka dipaksa.

(QS. An-Nur ayat 33)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement