Jumat 16 Jun 2023 00:34 WIB

Beda Pendapat dengan Arteria Soal Putusan MK, Gibran: Semua Happy

Arteria mengaku putusan MK membuat partainya unhappy.

Rep: C02/ Red: Agus raharjo
Komentar Gibran Rakabuming Raka soal niat adiknya maju Depok satu, Senin (12/6/2023).
Foto: Republika/Alfian
Komentar Gibran Rakabuming Raka soal niat adiknya maju Depok satu, Senin (12/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO–Mahkamah Konstitusi (MK) akhirnya memutuskan menolak permohonan gugatan terhadap sistem proporsional terbuka dalam Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu). Dengan demikian Pemilu 2024 tidaklah menggunakan sistem proporsional tertutup.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mengakui bahwa putusan tersebut bagus. Ia juga mengungkapkan semua pihak bahagia atas putusan tersebut. "Ya yawis ya, yawis apik (yasudah ya, bagus) semua happy wis, sip," katanya ketika ditemui di Balai Kota Solo, Kamis (15/6/2023).

Baca Juga

Menurutnya, dengan pemilihan terbuka banyak peluang bagi pemilih muda untuk memilih pemimpinnya. Namun, ia enggan berkomentar ketika disinggung sebagai kader PDIP namun berbeda pandangan.

"Ya itu juga salah satunya. Wis aku wegah ngomenin kui udah wis, wis (sudah aku tidak mau komentar soal itu, sudah sudah). Urusan ku sekolah, urusan lain. Itu urusan beliau-beliau yang di atas," katanya mengakhiri.

Pendapat Gibran ini berbeda dengan politikus PDIP Arteria Dahlan. Anggota DPR dari Fraksi PDIP, Arteria Dahlan, mengeklaim fraksinya tidak akan mengevaluasi kewenangan Mahkamah Konstitusi (MK) usai lembaga penjaga konstitusi itu memutuskan pemilu tetap menggunakan sistem proporsional daftar calon terbuka.

Arteria sebut pihaknya unhappy..

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ نِكَاحًا حَتّٰى يُغْنِيَهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ ۗوَالَّذِيْنَ يَبْتَغُوْنَ الْكِتٰبَ مِمَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ فَكَاتِبُوْهُمْ اِنْ عَلِمْتُمْ فِيْهِمْ خَيْرًا وَّاٰتُوْهُمْ مِّنْ مَّالِ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اٰتٰىكُمْ ۗوَلَا تُكْرِهُوْا فَتَيٰتِكُمْ عَلَى الْبِغَاۤءِ اِنْ اَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِّتَبْتَغُوْا عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَمَنْ يُّكْرِهْهُّنَّ فَاِنَّ اللّٰهَ مِنْۢ بَعْدِ اِكْرَاهِهِنَّ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan jika hamba sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian (kebebasan), hendaklah kamu buat perjanjian kepada mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi. Barangsiapa memaksa mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (kepada mereka) setelah mereka dipaksa.

(QS. An-Nur ayat 33)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement