Kamis 08 Jun 2023 23:26 WIB

Dua Ancaman di Ruang Siber

BSSN menyebut ada dua ancaman di ruang siber yang perlu diwaspadai.

Kepala BSSN Hinsa Siburian saat acara BSSN Award di Cibubur, Bekasi, Kamis (8/6/2023).
Foto: Dok Republika
Kepala BSSN Hinsa Siburian saat acara BSSN Award di Cibubur, Bekasi, Kamis (8/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen (Purn) Hinsa Siburian mengatakan, ancaman di ruang siber ada dua. Yang pertama bersifat teknis dan yang kedua bersifat sosial.

"Ancaman di ruang siber ada dua sifatnya. Pertama bersifat teknis, menyerang sistem elektronik yang kita gunakan dan yang kedua bersifat sosial. Ini yang diserang manusia," ujar Hinsa saat memberikan sambutan acara penganugerahan BSSN Award di Cibubur, Bekasi, Kamis (8/6/2023).

Baca Juga

Hinsa menjelaskan, untuk ancaman pertama, yang diserang adalah sistem elektronik yang dibangun dan digunakan setiap lembaga negara yang berbasis elektronik. Sementara untuk ancaman kedua, ini menurut Hinsa sangat berbahaya.

"Ini harus kita waspadai, karena musuh mencari titik kelemahan yakni persatuan," ujar Hinsa.

Menurut Hinsa, untuk menangkal ancaman kedua ini, maka setiap warga negara harus memperkuat persatuan Indonesia. "Kita bisa merdeka karena kita bersatu. Pancasial sila ketiga merupakan pusat kekuatan bangsa Indonesia," kata Hinsa. 

Hinsa mengatakan, dulu ruang lingkup keamanan hanya darat, laut, dan udara. Namun sekarang, ada ruang siber karena adanya perkembangan dan kemajuan teknologi informasi seperti internet.

"Namanya dunia, ada dua hal yang bertentangan. Ada peluang kesejahteraan namun di sisi lain juga ada ancaman kepada manusia," kata Hinsa.

Karena itu, Hinsa mengatakan, dalam mewujudkan keamanan dan ketahanan siber, dibutuhkan peran instansi lain. BSSN pun mengapresiasi dukungan intansi lain yang berperan dalam mewujudkan kemananan siber.

"BSSN secara khusus memberikan penghargaan BSSN Award sebagai apresiasi lembaga lain yang mendukung keamanan siber," ujar Hinsa.

Ada tiga kategori yang diberikan dalam pemberian penghargaan ini. Yaitu, penghargaan penyelenggaraan sertifikat elektronik, pengarhaan respons keamanan, dan penghargaan pengelolaan informasi.

"Kepada instansi penerima penghargaan BSSN Awards diharapkan menjadi contoh dan memotivasi daerah lain agar mendukung keamanan siber," kata Hinsa.

Selain penghargaan kepada sejumlah instansi, BSSN juga memberikan penghargaan Adibakti Senapati kepada tiga sosok. Sosok ini dinilai berperan penting dalam pengembangan keamanan siber dan sandi negara. Yakni, pendiri Lembaga Sandi Negara Rubiono, almarhum Sri Sultan Hamengkubowono IX, dan Sri Sultan Hamengkubowono X.

Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubowono X dalam sambutan sebagai penerima penghargaan mengatakan, kerja BSSN ini luar biasa  sebagai pihak yang melindungi penyalahunaan ancaman siber. Dia berharap, semoga acara penghargaan BSSN Award ini memberikan ruang pemahaman sebagai salah satu literasi kepada pblik bagaimana pentingnya fungsi BSSN dalam memegang keamanan siber yang sangat penting.

"Semoga BSSN suskses melaksanakan tugas dan kewajibannya menjaga rahasia negara dan kita juga merasa aman dan nyaman berada dalam lingkungan NKRI," kata Sri Sultan.

 

 

 

  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement