Kamis 08 Jun 2023 07:09 WIB

Kejar Target Porsi Pembiayaan UMKM 30 Persen, BI Dorong Pencatatan Keuangan Digital

BI berupaya mencapai target porsi pembiayaan perbankan ke UMKM sebesar 30 persen.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia berupaya untuk mengakselerasi pencapaian target porsi pembiayaan perbankan kepada UMKM sebesar 30 persen pada 2024. Peningkatan literasi keuangan UMKM melalui pencatatan keuangan secara digital akan mendorong UMKM dalam mengakses pembiayaan, pasar, dan meningkatkan kapasitas produksinya.

Hal ini diwujudkan melalui peningkatan literasi pencatatan keuangan UMKM menggunakan Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK). "Hari ini telah dilakukan penandatanganan PKS antara Bank Indonesia dengan beberapa perguruan tinggi," kata Deputi Gubernur BI, Juda Agung, dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (7/6/2023).

Baca Juga

Penandatanganan tersebut dilakukan dengan Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen dengan Politeknik Keuangan Negara STAN dan Universitas Trisakti dan KPw BI Provinsi Sulawesi Selatan dengan Universitas Hasanudin. Begitu juga dengan KPw BI Provinsi Kalimantan Selatan dengan Universitas Lambung Mangkurat, KPw BI Provinsi Jawa Tengah dengan Universitas Diponegoro, serta KPw BI Provinsi Sumatera Barat dengan Universitas Andalas.

Sejalan dengan itu, Juda menuturkan, upaya Bank Indonesia dalam peningkatan akses pembiayaan UMKM dilakukan baik dari sisi suplai maupun permintaan. Kebijakan Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) utamanya untuk mendorong perbankan untuk menyalurkan pembiayaan inklusif dari sisi suplai.

Sementara dari sisi permintaan, Juda memastikan Bank Indonesia memfasilitasi peningkatan kapasitas UMKM sehingga siap menerima pembiayaan. "Sinergi BI dengan Perguruan Tinggi dalam peningkatan literasi keuangan UMKM melalui SIAPIK tahun 2023 dilakukan dalam bentuk Training of Trainers (ToT), sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan kepada UMKM," jelas Juda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement