Rabu 07 Jun 2023 09:24 WIB

Pemuda Indonesia Perlihatkan Peran di Kemajuan Inklusi Digital ASEAN

ASEAN Youth Agenda 2023 menjadi kegiatan penting di Asia Tenggara.

Pemuda Indonesia menjadi figur penting dalam ASEAN Youth Agenda 2023 (AYA).
Foto: Dok. Web
Pemuda Indonesia menjadi figur penting dalam ASEAN Youth Agenda 2023 (AYA).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemuda Indonesia menjadi figur penting dalam ASEAN Youth Agenda 2023 (AYA). Sebagai Co-Chairs of the ASEAN Youth Agenda tahun ini, Rorian Pratyaksa telah mengambil peran kepemimpinan yang inspiratif dalam memajukan program-program kepemudaan di wilayah ASEAN

Sebagai Co-Chairs of the ASEAN Youth Agenda 2023 (AYA) tahun ini, Rorian Pratyaksa mendorong partisipasi pemuda dan memajukan inisiatif-inisiatif dalam ASEAN Youth Agenda 2023 (AYA). Ia menyampaikan antusiasme dan ajakan kepada pemuda untuk mengambil peran aktif, mempromosikan, dan mengikuti rangkaian acara dalam ASEAN Youth Agenda 2023 (AYA).

Baca Juga

"AYA merupakan wadah penting bagi pemuda ASEAN untuk bersatu, berkolaborasi, dan berperan dalam membentuk masa depan yang berkelanjutan bagi wilayah ASEAN. Saya mengajak semua pemuda untuk mengambil inisiatif dan berkontribusi dalam mengatasi tantangan-tantangan di bidang literasi digital, ekonomi hijau, kesehatan, ketahanan pangan, pendidikan dan lapangan kerja. Bersama-sama, kita dapat mencapai kemajuan yang signifikan dan mewujudkan visi ASEAN yang kuat dan inklusif," kata dia sepertj dilansir pada Rabu (7/6/2023). 

ASEAN Youth Agenda 2023 (AYA) memiliki fokus pada lima topik prioritas yang akan berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Lima topik prioritas ini meliputi Masa Depan Pendidikan dan Kerja, Ekonomi Hijau, Literasi dan Inklusi Digital, Kesehatan, dan Ketahanan Pangan. Melalui pendekatan yang holistik, AYA bertujuan untuk membentuk pemuda ASEAN menjadi penggerak perubahan yang mampu menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi oleh wilayah ASEAN.

ASEAN Youth Agenda 2023 (AYA) mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Amanah ini tercantum dalam surat resmi dari Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, dengan nomor referensi 00282/KS/02/2023/44, tertanggal 7 Februari 2023.

AYA mengadakan serangkaian kegiatan yang akan berlangsung selama setahun ke depan, dengan tiga acara utama. Yang pertama adalah Youth Innovation Challenge yang telah berlangsung pada tanggal 27 Mei 2023 lalu di Universitas Prasetiya Mulya, Tangerang. Acara kedua adalah ASEAN Collaboration Forum yang akan menjadi awal dari inisiatif kolaborasi bisnis yang digagas oleh para pengusaha muda. Forum ini akan menghubungkan startup, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta perusahaan dengan skala besar di lintas negara ASEAN dan mitranya, untuk mendorong kemitraan dan kolaborasi yang berkelanjutan.

Terakhir, ASEAN+ Youth Symposium, menjadi acara utama AYA, yang akan diselenggarakan di Bogor dan Jakarta pada bulan September 2023, berdampingan dengan KTT ASEAN ke-43. Acara ini diharapkan akan dihadiri oleh lebih dari 2.000 delegasi pemuda dari 33 negara dan 15 organisasi pemuda.

Pada tahun 2018, Rorian terpilih sebagai salah satu dari 30 orang di bawah usia 30 tahun yang berpengaruh di Asia oleh Majalah Forbes Asia. Penghargaan ini mengakui dedikasinya dalam menciptakan inovasi dan kesuksesan di dunia bisnis, khususnya dalam bidang teknologi dan inklusi digital. 

Rorian Pratyaksa juga aktif dalam kegiatan asosiasi. Ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Tetap Bidang Komunikasi dan Informatika di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) untuk periode 2021-2026. Dalam peran ini, Rorian berperan aktif dalam memajukan sektor komunikasi dan informatika di Indonesia serta memperkuat keterhubungan bisnis di antara anggota KADIN.

"Sebagai seorang pengusaha di bidang teknologi, saya percaya bahwa bisnis dan inovasi dapat menjadi kekuatan utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan inklusi digital di wilayah ASEAN. Saya berkomitmen untuk memajukan kolaborasi bisnis antara startup, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta perusahaan besar dalam rangka menciptakan ekosistem yang inklusif dan berkelanjutan," ujar Rorian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement