Senin 05 Jun 2023 17:55 WIB

Cerita TKI di Singapura Siapkan Dana Hari Tua Melalui BNI Taplus

BNI Taplus bisa digunakan nasabah BNI di kantor cabang luar negeri.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nora Azizah
Kantor cabang BNI di Singapura.
Foto: Dedy Darmawan Nasution/Republika
Kantor cabang BNI di Singapura.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Singapura tanpa adanya dana pensiun bukan alasan bagi Rusti untuk tak mempersiapkan dana di hari tua ketika pulang ke Tanah Air. Kepada Republika.co.id, pemilik nama lengkap Ani Rustiati ini berbagi cerita bagaimana layanan BNI Taplus dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI membantu ibu dua anak ini mempersiapkan kehidupan di hari tua dengan finansial yang stabil.  

BNI Taplus merupakan produk tabungan yang memberi nilai tambah kepada nasabah berupa suku bunga yang progresif. BNI Taplus pun dapat digunakan oleh nasabah BNI di kantor cabang luar negeri. 

Baca Juga

"BNI Taplus saya gunakan untuk menyimpan uang di Indonesia sebagai tabungan hari tua saya, karena kita sebagai TKI tidak punya yang namanya dana pensiun. Jadi kita harus sepintar mungkin mengelola keuangan," kata wanita asal Sukabumi ini kepada Republika.co.id di Singapura, Ahad (5/6/2023). 

Rusti telah bekerja di Singapura sebagai asisten rumah tangga selama 24 tahun lamanya. Berbagai pengalaman bekerja dengan orang asing telah ia lakoni. Sesekali Rusti berpikir untuk pulang ke Indonesia dan berkumpul bersama keluarga. Namun, tuntutan ekonomi mengharuskan Rusti untuk tetap bekerja mengumpulkan pundi-pundi dolar. 

Seiring perjalanan hidup Rusti di negeri Singa yang penuh lika-liku, ia pun belajar bagaimana seorang pekerja di luar negeri harus punya kemampuan mengelola uang dengan tepat. Hal itu pun didukung dengan sistem kontrak kerja di Singapura yang transparan dan jelas. 

Ia pun telah menjadi nasabah BNI sejak 1991 lalu pasca lulus dari bangku sekolah dan mulai menggunakan layanan BNI Taplus sejak 2019. Menurutnya, BNI Taplus amat membantu Rusti untuk tak pernah lupa menyisihkan sebagian gaji sebagai dana hari tua di Indonesia kelak.

"Setiap bulan kini saya rutin menabung di rekening Indonesia. Rate (suku bunga) yang ditawarkan BNI juga bersaing dan ongkos tidak terlalu mahal. Kita sebagai pekerja migran akan dilayani sebaik-baiknya," ujar Rusti. 

Rusti juga boleh berbangga, dengan pengorbanan hidup jauh dari keluarga ia bisa menyekolahkan dua anaknya hingga kini telah menjadi insinyur di perusahaan asing dan domestik. Diakui Rusti, sedikit banyak ada peran BNI Singapura yang membantu rusti mengelola keuangan sebaik mungkin sehabis menerima gaji bulanan.

Meski dua anaknya telah hidup mapan, pun tak menjadi alasan Rusti untuk pulang ke Tanah Air. Ia masih memiliki sejumlah rencana di hari tua sehingga masih harus terus bekerja.  

Sebagai senior yang lebih dari dua dekade bekerja di negeri jiran, Rusti juga tak pernah lupa mengingatkan pekerja lainnya untuk belajar mengelola keuangan. Sebab ia akui masih banyak pekerja migran yang belum pandai mengatur penghasilan. 

"Bank akan menyimpan sebaik-baiknya uang kita. Kita harus mengerti, dengan siapa di hari tua nanti yang akan membiayai hidup kalau bukan diri sendiri," kata Rusti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement