Senin 05 Jun 2023 05:59 WIB

Puluhan Mahasiswa USU Ikut Kompetisi #Hack4ID

#Hack4ID penting meningkatkan wawasan anak muda, khususnya pelaku ekonomi digital.

Puluhan mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) mengikuti kegiatan #Hack4ID.
Foto: Dok USU
Puluhan mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) mengikuti kegiatan #Hack4ID.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 64 orang peserta yang berasal dari mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU), Kota Medan, mengikuti kompetisi #Hack4ID pada pekan lalu. Tujuan kegiatan itu adalah adalah untuk menggali potensi ide solusi digital dari peserta yang diharapkan dapat membantu memecahkan permasalahan industri bidang penyimpanan hingga penyaluran barang dan jasa.

Kepala Badan Pengembangan Riset dan Inovasi USU, Buchari, mengatakan, kegiatan #Hack4ID sangat penting untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan kemampuan anak muda, khususnya pelaku ekonomi digital. Tujuannya agar mereka siap menghadapi tantangan dalam dunia industri ketika sudah lulus.

"Kami berharap seluruh peserta dapat berkontribusi secara aktif dalam kegiatan ini hingga menghasilkan ide-ide inovatif yang dikembangkan sebagai prototipe bisnis dan dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat serta kemajuan bangsa dan negara," ujar Buchari dalam siaran pers di Jakarta, Senin (5/6/2023).

#Hack4ID ini merupakan program hackathon yang diinisiasi oleh Gerakan Nasional 1000 Startup Digital. Kegiatan hackathon bertujuan untuk membantu peserta menciptakan ide

solusi yang sesuai dengan kebutuhan industri selama dua hari dengan menggunakan dasar metode design sprint sekaligus menanamkan pola pikir kewirausahaan kepada peserta.

Manager IP & Service Node Operation Telkom Indonesia, Erikson Sirait menjelaskan, tantangan dan inovasi digital dibutuhkan dalam dunia industri saat ini. Dia menyatakan, Telkom juga turut membantu masyarakat yang memiliki ide solusi dalam digital service untuk bisa diwujudkan. "Telkom sangat support bagi teman-teman yang punya ide dan bisa kita fasilitasi dari optimalisasi digital platform sampai connectivity-nya," kata Erikson.

Product Analyst DANA, Farkhan Khairullah Amril, menjelaskan bagaimana cara menemukan dan memahami suatu masalah dalam sebuah produk. Kemudian, menentukan prioritas langkah yang harus diambil dalam menciptakan sebuah solusi hingga akhirnya mengubah masalah tersebut menjadi sebuah kesempatan melalui solusi yang sudah diciptakan sebelumnya.

"Pada intinya, produk yang baik itu harus bisa mememahkan masalah bagi penggunanya tanpa meninggalkan nilai bisnis dari produk tersebut," kata Farkhan menjelaskan.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement