Sabtu 03 Jun 2023 13:15 WIB

Kepala Keamanan dan Moderasi Konten Twitter Pilih Mengundurkan Diri, Mengapa?

Irwin menggantikan posisi Yoel Roth yang meninggalkan posisi yang sama tahun lalu.

Kepala keamanan dan moderasi konten Twitter Ella Irwin memutuskan untuk mengundurkan diri.
Foto: AP Photo/Noah Berger
Kepala keamanan dan moderasi konten Twitter Ella Irwin memutuskan untuk mengundurkan diri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Kepala keamanan dan moderasi konten Twitter Ella Irwin memutuskan untuk mengundurkan diri. Tanpa mengungkap alasannya, Irwin membenarkan telah mengajukan pengunduran diri.

Dilansir dari laman Engadget, Sabtu (3/6/2023), Irwin menggantikan posisi Yoel Roth yang meninggalkan posisi yang sama pada November 2022.

Baca Juga

Seperti Roth, Irwin tampaknya mendukung pemilik Twitter, yang menganggap dirinya memiliki kebebasan berbicara secara mutlak dan membelanya dari kritik atas pendekatannya terhadap moderasi konten. Dia mengatakan di masa lalu bahwa Musk memberi lampu hijau kepada timnya untuk memprioritaskan keselamatan dan tidak khawatir akan memengaruhi jumlah pengguna.

Akan tetapi, Center for Countering Digital Hate baru-baru ini melaporkan bahwa Twitter gagal menangani 99 persen ujaran kebencian dengan benar dan cepat, termasuk konten neo-Nazi, rasis, dan isu kontroversial lain yang diunggah di situs web oleh pengguna Twitter Blue.

Meskipun Irwin belum mengungkapkan mengapa dia meninggalkan perusahaan, kepergiannya tampaknya terjadi tepat setelah media The Daily Wire mengatakan Twitter membatalkan kesepakatan mereka untuk pemutaran perdana film What is a Woman? di situs web.

Salah satu pendiri media tersebut mengatakan Twitter menawarkan kesempatan untuk membeli paket untuk menyelenggarakan film di halaman acara khusus dan untuk mempromosikan acara tersebut ke setiap pengguna Twitter selama 10 jam pertama. Namun, situs web tersebut dilaporkan menarik tawarannya setelah meninjau screener dan memberi tahu outlet tersebut bahwa mereka tidak dapat lagi membeli paket tersebut. Twitter juga tampaknya mengatakan bahwa itu akan membatasi jangkauan film tersebut, serta melabelinya dengan perilaku kebencian karena kesalahan.

Sebagai catatan, kebijakan perilaku kebencian Twitter menyatakan bahwa pihaknya menganggap citra kebencian sebagai logo, simbol, atau gambar yang bertujuan untuk mempromosikan permusuhan dan kedengkian terhadap orang lain berdasarkan ras, agama, kecacatan, orientasi seksual, identitas gender, atau etnis atau asal mereka. Apa pun yang menggambarkan citra kebencian tidak diizinkan dalam video langsung, bio akun, profil, atau gambar header.

Menanggapi postingan salah satu pendiri The Daily Wire, Musk mencuit bahwa keputusan tersebut adalah kesalahan banyak orang di Twitter dan bahwa film tersebut pasti diizinkan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement