Kamis 01 Jun 2023 14:29 WIB

Google Keluarkan Peringatan Serius untuk Pengguna Android TV, Ada Apa?

Pengguna Android TV harus memastikan kit bukan yang palsu penuh dengan malware.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Natalia Endah Hapsari
Hati-hati perangkat Android TV yang disusupi bergabung dengan perangkat lain, tanpa persetujuan pengguna./ Ilustrasi
Foto: androidheadlines.com
Hati-hati perangkat Android TV yang disusupi bergabung dengan perangkat lain, tanpa persetujuan pengguna./ Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Ada berbagai macam televisi pintar di pasaran yang menjalankan Android TV. Namun, tampaknya tidak semua perangkat tersebut menjalankan versi OS yang terverifikasi atau aman.

Oleh karena itu, Google mengeluarkan peringatan kepada semua pengguna TV Android  serta memberikan saran penting kepada pengguna Android TV untuk memastikan kit mereka bukan palsu yang penuh dengan malware.

Baca Juga

Dilansir dari Gizchina, Kamis (1/6/2023), para ahli di bidang tersebut baru-baru ini mengungkapkan bahwa beberapa kotak streaming populer tidak seperti yang terlihat. Meskipun perangkat ini tidak dibuat oleh Google, perangkat ini hadir dengan aplikasi Google yang telah diinstal sebelumnya.

Dua peneliti keamanan independen menemukan perangkat Android TV menggunakan malware untuk terhubung ke server perintah dan kontrol untuk akhirnya mengirimkan muatan “clickbait”. Menurut laporan tersebut, dari sinilah pelaku mendapatkan penghasilan dari mengklik iklan di latar belakang.

Itu yang disebut penipuan klik klan. Perangkat Android TV yang disusupi bergabung dengan perangkat lain, tanpa persetujuan pengguna, untuk menjadi bagian dari botnet yang dapat masuk ke ribuan TV Box.

TechCrunch melaporkan bahwa beberapa perangkat Android TV murah dan sangat populer yang dijual secara daring telah ditemukan memiliki malware pra-instal yang mampu meluncurkan serangan siber terkoordinasi. Sulit untuk melacak mereknya, tetapi perangkat ini membanggakan chip Cina populer dari Rockchip dan Allwinner. Beberapa TV box dengan chip seperti AllWinner T95Max, RockChip X12 Plus, dan RockChip X88 Pro 10 menggunakan firmware yang terinfeksi malware.

Google sekarang telah berbicara tentang masalah ini setelah menerima banyak pertanyaan dari pengguna yang terdampak. Google menyatakan bahwa beberapa produsen yang mengaku sebagai OS Android TV, tapi, dalam beberapa kasus, mereka justru hanya menjalankan Android biasa.

Pabrikan melakukan “perombakan” agar terlihat seperti OS Android TV biasa. Masalah besarnya adalah perangkat ini tidak bersertifikat Play Protect. Itu berarti OS dan aplikasi dapat dianggap tidak aman, terutama jika menyangkut ancaman perampokan bank. ''Keamanan dan privasi pengguna untuk perangkat adalah prioritas utama untuk ekosistem OS Android TV,” kata Google.

Google melanjutkan bahwa itulah sebabnya perusahaan bekerja bersama dengan mitra mereka untuk memastikan perangkat OS Android TV mematuhi kebijakan keamanan dan privasi yang ketat.

Mereka perlu menjalani pengujian ekstensif untuk memastikan kualitas dan keamanan pengguna. “Perangkat ini bersertifikat Play Protect, yang artinya dilengkapi dengan perlindungan malware bawaan Google yang menjaga keamanan perangkat, aplikasi, dan data Anda,” ujarnya.

Untuk mencegah masalah ini, perusahaan yang berbasis di Mountain View ini memperingatkan pengguna untuk memeriksa situs web Android TV. Dari sana, mereka akan dapat melihat apakah pabrikan perangkat mereka ada dalam daftar yang disetujui. Selain itu, mereka dapat memeriksa apakah box-nya bersertifikat Play Protect.

Cara untuk memastikan TV box Anda aman dan bersertifikat Play Protect adalah dengan membuka Google Play Store.

Buka PlayStore di TV Box Anda.

Ketuk ikon Profil di kanan atas

Temukan Play Protect dan cari tajuk berjudul “Play Protect Certification”.

Dari sana Anda akan dapat menentukan apakah perangkat Anda bersertifikat atau tidak.

Jika perangkat Anda tidak bersertifikat Play Protect, Google menyarankan Anda menghubungi pabrikan dan meminta perangkat bersertifikat Play Protect yang telah teruji sepenuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement