Rabu 31 May 2023 16:15 WIB

Sepanjang 2023, Garuda Indonesia akan Operasikan 63 Armada

Tambahan armada untuk mendukung berbagai langkah operasional penerbangan.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Garuda Indonesia. Garuda menambah lima pesawat narrow body jenis Boeing 737-800 NG.
Foto: dok. Garuda Indonesia
Garuda Indonesia. Garuda menambah lima pesawat narrow body jenis Boeing 737-800 NG.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berencana menambah lima pesawat narrow body jenis Boeing 737-800 NG. Hal ini untuk menunjang kegiatan operasional perseroan.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengatakan, penambahan armada itu dilakukan secara bertahap sepanjang 2023. Pada tahap pertama, maskapai pelat merah itu akan mendatangkan dua pesawat  yang dijadwalkan diterima pada kuartal III 2023.

Baca Juga

Kemudian pengiriman tiga pesawat lainnya ditargetkan dapat diterima pada kuartal IV 2023. Hadirnya lima armada tambahan, Garuda Indonesia akan mengoperasikan 63 armada untuk mendukung operasional penerbangan.

"Tambahan armada untuk mendukung berbagai langkah operasional penerbangan, termasuk dalam strategi pengembangan jaringan beberapa rute penerbangan yang menjadi preferensi masyarakat," ujar Irfan saat konferensi pers, Selasa (30/5/2023).

Dia memperkirakan adanya kenaikan jumlah penumpang sebesar 36,45 persen pada kuartal III 2023 dibandingkan dengan periode yang sama 2022. Menurutnya estimasi angkutan penumpang Garuda Indonesia sampai dengan kuartal III 2023 akan melampaui capaian angkutan penumpang sepanjang 2022.

"Tentunya proyeksi ini menjadi capaian tersendiri untuk melihat proyeksi kinerja perseroan pada 2023. Ini sejalan upaya aksi strategis untuk meraih akselerasi pemulihan kinerja melalui peningkatan trafik penumpang, yang didukung dengan selesainya proses restrukturisasi pada akhir tahun lalu," kata Irfan.

Selain itu, Garuda Indonesia juga berhasil mencatatkan rasio revenue per aircraft sebesar 26,10 juta dolar AS pada 2022. Angka tersebut naik 11, 29 persen dibandingkan 2019 sebesar 23,45 juta dolar AS. Hal ini menjadi indikator produktivitas yang semakin optimal. Kinerja perseroan yang saat ini didukung oleh komposisi armada menurun signifikan hingga 70 persen dibandingkan 2019 lalu, dapat menghasilkan rasio revenue per aircraft yang semakin tinggi.

Dalam agenda RUPS, Garuda Indonesia juga memutuskan untuk mengangkat Thomas Oentoro sebagai Komisaris Independen menggantikan Abdul Rachman. Pengangkatan ini disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Selasa (30/5/2023).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement