Selasa 30 May 2023 22:17 WIB

Indonesia-Korsel Bahas Kerja Sama Transportasi Udara-Perkeretaapian

Indonesia dan Korsel akan melakukan studi kelayakan proyek LRT di Bali.

Penumpang di stasiun kereta Busan, Korea Selatan. Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan membahas perkembangan kerja sama kedua negara di sektor transportasi, khususnya udara dan perkeretaapian.
Foto: VOA
Penumpang di stasiun kereta Busan, Korea Selatan. Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan membahas perkembangan kerja sama kedua negara di sektor transportasi, khususnya udara dan perkeretaapian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan (Korsel) Hee-Ryong Won membahas perkembangan kerja sama kedua negara di sektor transportasi, khususnya udara dan perkeretaapian.

Pertemuan berlangsung di Conrad Hotel, Seoul, Korsel, Selasa (30/5/2023), usai keduanya menjadi pembicara dalam pertemuan The International Civil Aviation Organization's Global Implementation Support Symposium (ICAO GISS) 2023 di tempat yang sama.

Baca Juga

Menhub seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (30/5/2023), mengatakan kedua negara berkomitmen untuk terus meningkatkan dan memperluas kerja sama di sektor transportasi. Pada sektor transportasi udara, Menhub mengungkapkan pada bulan depan otoritas penerbangan sipil kedua negara akan melakukan pertemuan untuk melakukan sejumlah pembahasan secara detail.

"Saya mengapresiasi maskapai Jeju Air telah melayani penerbangan charter rute Batam dan Manado. Dengan adanya pertemuan bulan depan, saya berharap ada pembahasan agar Jeju Air dapat melayani penerbangan lagi ke sejumlah tujuan wisata lainnya di Indonesia," ujarnya pula.

Selain itu, ia juga mengharapkan melalui pertemuan tersebut, Indonesia dapat memperoleh hak angkut ke-5 (fifth freedom traffic rights), yang nantinya dapat digunakan oleh maskapai nasional untuk melayani penerbangan dari Indonesia ke Amerika Serikat melalui Seoul dan sebaliknya.

"Kami berharap pembahasan tersebut dapat mencapai hasil yang saling menguntungkan dan dapat mendukung pengembangan pariwisata, perdagangan, dan hubungan masyarakat antar kedua negara atau people to people contact," kata Menhub.

Sementara itu di sektor perkeretaapian, ia menyampaikan perkembangan sejumlah proyek perkeretaapian yang dikerjasamakan, yaitu terkait rencana studi kelayakan (feasibility study) yang akan dilakukan untuk proyek pembangunan LRT di Bali.

Kemudian, perkembangan proyek pembangunan MRT Jakarta Fase 4, yang telah ditandatangani melalui nota kesepahaman pada 2022 lalu, di mana pihak Korsel melalui K-Consortium telah mengajukan pra studi kelayakan (pre feasibility study) yang saat ini tengah ditinjau oleh pihak Pemprov DKI Jakarta.

Selain bertemu Menteri Transportasi Korsel, Menhub RI juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Transportasi Lebanon/Ketua Organisasi Penerbangan Sipil Arab Ali Hamie untuk membahas sejumlah peluang kerja sama sektor transportasi.

Sebelumnya, kedua negara telah menandatangani air service agreement (ASA) pada 1967, sehingga dapat melakukan penerbangan langsung dari Jakarta ke Beirut dan sebaliknya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement