Senin 29 May 2023 20:09 WIB

Jangan Pelit Bantu Sesama Jamaah, Pahalanya Setara dengan Sedekah Harta

Membantu jamaah haji dianjurkan sesuai dengan tagline Haji Ramah Lansia

Jamaah haji dibantu petugas menggunakan kursi roda memasuki Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Ahad (28/5/2023). Sebanyak 374 jamaah calon haji kloter pertama asal Kabupaten Majalengka diberangkatkan menuju Tanah Suci melalui BIJB Kertajati.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Jamaah haji dibantu petugas menggunakan kursi roda memasuki Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Ahad (28/5/2023). Sebanyak 374 jamaah calon haji kloter pertama asal Kabupaten Majalengka diberangkatkan menuju Tanah Suci melalui BIJB Kertajati.

Oleh : Agung Sasongko, reporter Republika TV dari Madinah, Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH – Jamaah haji diingatkan untuk tidak lupa bersedekah. Sedekah yang dimaksud adalah membantu sesama jamaah yang membutuhkan.

"Membantu jamaah lain baik yang lansia, yang tersasar dan lainnya adalah sedekah," kata konsultan ibadah haji, KH Wazir Ali, saat berbincang dengan Republika.co.id, di Madinah, Senin (29/5/2023).  

Baca Juga

Kiai Wazir Ali melihat saat ini ada jamaah haji yang membutuhkan bantuan. Misalnya, mencarikan tempat penginapan. 

Mencari jalan menuju Raudhah, atau lainnya. "Jadi sedekah tak mesti berbentuk uang tetapi juga menolong orang lain dengan tenaga kita, ilmu kita," kata dia merespons banyaknya jamaah haji Indonesia yang tersasar. 

Jumlah jamaah lanjut usia dalam rombongan Jamaah haji Indonesia terbilang besar. Jamaah lanjut usia ini pun memiliki keterbatasan. 

Kasi Layanan Lansia, Arief Nurrawi mengatakan, pada pelaksanaan haji tahun ini pemerintah memberikan perhatian lebih kepada jamaah lanjut usia dengan tagline "Haji Ramah Lansia." 

Untuk itu, imbauan dan narasi bermuatan supaya masyarakat, jamaah haji dan petugas peduli terhadap lansia. 

"Misalnya ambil contoh, ada stiker edukasi "awasi dan lindungi lansia". Kami juga menyiapkan narasi "peduli lansia", dengan narasi ini jamaah lansia akan merasa nyaman dan terlindungi," kata dia.

Selain itu, setiap apel pagi juga selalu disosialisasikan kepada petugas agar selalu mengawasi dan siaga ketika ada jamaah lansia yang diperlukan. Kepada jamaah dan ketua rombongan juga disosialisasikan agar memberi perhatian bila ada jamaah utamanya lansia saat beraktivitas di luar ruang. 

Baca juga: 7 Daftar Kontroversi Panji Gumilang Pimpinan Al Zaytun yang tak Pernah Tersentuh

"Ada lansia mendapatkan skala prioritas seperti bantuan kursi roda dan penyakit bawaan seperti jantung dan stroke. Untuk itu, sinergi antar sektor diperlukan seperti dengan perlindungan jamaah, seksi bimbingan ibadah dan seksi lainnya," papar Arief.

Sementara itu jamaah haji diingatkan untuk tetap beribadah sesuai kemapuan. "Semua itu harus menyesuaikan kemampuan masing-masing. Karena lansia ada yang mandiri ada yang tidak, maka sesuaikan kondisi, jangan memaksakan," tambah KH  Aminuddin Sanwar, petugas Bimbingan Ibadah Sektor 1, Senin. 

Dia mengingatkan jamaah wajib menjaga kesehatan. Juga, selalu memakai atau membawa sandal, jika akan lama di masjid disarankan membawa makanan dan minuman. 

"Jalankan sesuai kemanpuan, kalau memang nggak mampu jangan dipaksakan. Karena dalam setiap menjalankan ibadah, jemaah memiliki kapasitas kemampuan individu masing-masing dan berbeda," tuturnya. 

"Allah SWT selalu memberikan jalan keluar. Ini baru awal, dan sunah. Masih ada yang wajib di Makkah maka jaga kesehatan. Jangan sampai memburu sunnah tapi mengabaikan atau mengorbankan yang wajib. Serahkan kepada Allah SWT yang memiliki sifat rahman dan rahim," kata Kiai Aminuddin. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement