Ahad 28 May 2023 07:56 WIB

BPBD NTT Dorong Peningkatan Mitigasi Karhutla di Sumba Timur

Dari 99,06 hektare lahan terdampak karhutla, 44,68 hektarenya di Sumba Timur.

Sejumlah relawan pemadam kebakaran berupaya memadamkan api yang membakar lahan (ilustrasi). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur mendorong upaya peningkatan mitigasi kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kabupaten Sumba Timur, Pulau Sumba.
Foto: ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Sejumlah relawan pemadam kebakaran berupaya memadamkan api yang membakar lahan (ilustrasi). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur mendorong upaya peningkatan mitigasi kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kabupaten Sumba Timur, Pulau Sumba.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur mendorong upaya peningkatan mitigasi kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kabupaten Sumba Timur, Pulau Sumba.

"Dari catatan kami, selama periode Januari-Maret 2023, luas lahan terdampak karhutla di NTT yang mencapai 99,06 hektare, lebih banyak di Sumba Timur mencapai 44,68 hektare, sehingga langkah mitigasi perlu ditingkatkan di sana," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTT Ambrosius Kodo di Kupang, Sabtu (27/5/2023).

Baca Juga

Ia menyebutkan wilayah lain yang juga mengalami kahutla pada periode yang sama yaitu Kabupaten Manggarai Barat 20,32 ha, Timor Tengah Utara 17,25 hektare, Flores Timur 12,52 hektare, dan Alor 4,28 hektare. Ambrosius mengatakan, wilayah Sumba Timur lebih banyak terdampak karhutla sehingga upaya mitigasi perlu ditingkatkan terutama melalui edukasi untuk membangun kesadaran warga setempat.

"Teman-teman pemerintah daerah di Sumba Timur perlu memberikan perhatian supaya petani kita jangan mudah membakar lahan," kata dia.

Lebih lanjut, Ambrosius mengatakan, musim kemarau di NTT pada 2023 ini diperkirakan akan lebih kering dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan demikian, kata dia, potensi karhutla juga semakin tinggi dan api bisa dengan cepat meluas dengan dukungan angin kencang yang bersifat kering.

Ia mengimbau warga agar meminimalisasi tindakan membuka lahan dengan cara membakar. Jika memang harus membakar lahan untuk berkebun, kata dia, perlu dipastikan lahan dengan baik agar api tidak merambat secara luas.

Selain itu, ia melanjutkan, warga juga perlu menghindari tindakan membuang puntung rokok di area terbuka yang terdapat tumpukan daun atau rumput kering yang mudah tersambar api. "Tindakan-tindakan pencegahan ini yang perlu terus disosialisasikan kepada masyarakat agar mereka lah semestinya berperan aktif mencegah karhutla," katanya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement