Rabu 17 May 2023 08:53 WIB

Hanya Dua Lembaga Survei Hampir Akurat Prediksi Pilpres Turki

Betimar menyatakan Erdogan mendapatkan 49,1 persen, Kilicdaroglu 45 persen.

Jurnalis menyaksikan hasil perhitungan cepat pemilu di markas besar Partai Rakyat Republik, CHP, di Ankara, Turki, Ahad, (14/5/2023).
Foto: AP Photo
Jurnalis menyaksikan hasil perhitungan cepat pemilu di markas besar Partai Rakyat Republik, CHP, di Ankara, Turki, Ahad, (14/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA – Pemilu Presiden (Pilpres) Turki membuat lembaga-lembaga survei gagal memprediksi hasilnya. Mayoritas jajak pendapat lembaga survei menempatkan capres Kemal Kilicdaroglu sebagai pemenang pilpres dalam satu putaran. 

Namun, hasil penghitungan suara pilpres pada Ahad (14/5/2023) justru mengantarkan pejawat Presiden Recep Tayyip Erdogan meraih suara lebih banyak. Meski demikian, suaranya kurang dari 50 persen sehingga pilpres harus masuk ke putaran kedua pada 28 Mei 2023. 

Setelah komisi pemilu Turki mengumumkan hasil penghitungan resmi dan tak sesuai dengan jajak pendapat kebanyakan lembaga survei, maka semua mata tertuju kepada mereka. Banyak pertanyaan yang diharapkan bisa terjawab, apa yang terjadi pada lembaga survei ini. 

Merujuk hasil penghitungan Supreme Election Board (YSK), komisi pemilu Turki, Erdogan meraih dukungan 49,51 persen suara , sedangkan Kilicdaroglu hanya mendapatakan 44,85 persen. Sedangkan kandidat lainnya, Sinan Ogan sebesar 5,17 persen. 

Muharrem Ince, ketua umum Homeland Party, mendulang 0,44 persen suara meski dia menyatakan mundur beberapa hari sebelum hari pencoblosan. Sebagian besar lembaga survei yang menyatakan hanya satu putaran dengan demikian tak sesuai dengan penghitungan resmi. 

Hanya dua lembaga survei hasil jajak pendapatnya, hampir sama dengan hasil penghitungan resmi YSK. Salah satunya, Betimar, yang menyampaikan hasil jajak pendapatnya, Erdogan mendapatkan 49,1 persen dan Kilicdaroglu 45 persen. 

‘’Kami mempertahankan keberhasilan yang kami capai pada Pemilu 2018. Kami melakukan jajak pendapat dengan mengambil sampel dari semua 81 provinsi Turki,’’ ujar Direktur Betimar, Gurkan Duman seperti dilansir laman berita Hurriyet, Selasa (16/5/2023).

Duman menambahkan, keakuratan hasil jajak pendapat itu karena responden memberikan keterangan sebenarnya. Margin error hanya 0,3 persen. ‘’Pekan lalu, kami secepatnya melakukan jajak pendapat kedua setelah Ince mengundurkan diri,’’ ungkapnya. 

Setelah putaran pertama usai, Duman menyatakan, Betimar mulai bekerja untuk menghimpun data memproyeksikan kemungkinan siapa yang akan menang di putaran kedua. Ia mencatat, berdasarkan perkiraan awal, Erdogan lebih diuntungkan. 

Menurut Duman, partisipasi pemilih pada putaran kedua berpotensi tidak sampai 90 persen seperti di putaran pertama. ‘’Persepsi publik menyatakan Erdogan akan menang. Erdogan punya keuntungan di putaran kedua,’’ jelasnya. 

Optimar, yang telah berdiri sejak 30 tahun lalu, juga hampir akurat dalam hasil jajak pendapatnya. Erdogan menghimpun dukungan 50,4 persen dan Kilicdaroglu 44,7 persen. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement