Selasa 16 May 2023 16:34 WIB

BKKBN: Hari Keluarga Internasional Momen Dampingi Lansia agar Mandiri

Keluarga harus membersamai Lansia sehingga mereka selalu termotivasi.

Ilustrasi lansia
Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Ilustrasi lansia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan Hari Keluarga Internasional Tahun 2023 merupakan momentum untuk memberikan pendampingan pada lansia agar bisa hidup mandiri dan memiliki ketahanan digital.

"Hari Keluarga Internasional bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya membangun hubungan harmonis dalam sebuah keluarga. Hubungan keluarga yang dibina dengan baikakan berdampak baik juga bagi seluruh anggota keluarga. Yang sejalan dengan pembekalan kader dalam meningkatkan perannya mendampingi para lansia," kata Plt Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu M Iqbal Apriansyah dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (16/5/2023).

Baca Juga

Iqbal menuturkan Hari Keluarga Internasional harus dijadikan peringatan meningkatkan pengetahuan tentang proses sosial, ekonomi, dan demografi, yang mempengaruhi keluarga. Dalam hal inipihaknya membekali para kader dari Bina Keluarga Lansia (BKL) untuk meningkatkan kemandirian para lansia.

Selain itu BKKBN juga menggelar sosialisasi tujuh dimensi lansia tangguh yang diharapkan bisa menjadikan lansia produktif dan berguna bagi keluarga dan masyarakat dengan pemberian kesempatan untuk berperan dalam kehidupan keluarga.

Sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga dalam Pasal 47, yang menyatakan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah (pemda) wajib menetapkan kebijakan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.

Berdasarkan data hasil Provinsi Bengkulu, pada tahun 2021 jumlah lansia di provinsi itu mencapai 232.367 jiwa dari umur 56 tahun sampai dengan 75 tahun ke atas.

Dengan jumlahnya yang diprediksi terus meningkat, Iqbal meminta semua pihak agar kompak mendorong para lansia menjadi tangguh untuk hidup lebih produktif, mandiri, dan sejahtera, sehingga bisa mendongkrak kualitas hidupnya lebih baik lagi.

"Perkembangan jumlah lanjut usia meningkat setiap tahunnya karena semakin meningkatnya usia harapan hidup, Indonesia jadi termasuk ke dalam lima besar negara dengan jumlah penduduk lanjut usia terbanyak di dunia," katanya.

Sementara Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara Renta Rego menyatakan di era kemajuan teknologi dan makin pesatnya perkembangan digitalisasi ini, lansia harus memiliki ketahanan terhadap penggunaan teknologi.

Menurutnya, kemajuan teknologi membawa dampak yang patut diwaspadai dalam setiap aspek kehidupan tanpa terkecuali. Dengan terbentuknya ketahanan keluarga, lansia bisa membangun perlindungan diri meski dari unit terkecil yakni keluarga.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement