Senin 15 May 2023 20:55 WIB

Pelaku Penipuan Sembako Murah Senilai Rp 2 Miliar di Aceh Ditangkap

Modus yang dilakukan pelaku dengan cara menawarkan sembako murah.

Sembako murah (ilustrasi). Polisi menangkap tersangka penipuan sembako murah di Aceh dengan total kerugian korban sebesar Rp 2 miliar.
Foto: Antara/Syaiful Arif
Sembako murah (ilustrasi). Polisi menangkap tersangka penipuan sembako murah di Aceh dengan total kerugian korban sebesar Rp 2 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Satuan Reskrim Polresta Banda Aceh menangkap pelaku penipuan jual beli sembako murah yang telah merugikan puluhan warga Banda Aceh dan Aceh Besar. Total nilai penipuan yang terjadi pada Februari 2023 sebesar Rp 2 miliar.

"Pelaku berinisial NB alias Rara, warga Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, yang bersangkutan kami tangkap di sebuah rumah dalam Kecamatan Kutaraja Banda Aceh," kata Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh Kompol Fadillah Aditya Pratama, di Banda Aceh, Senin (15/5/2023).

Baca Juga

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 63 warga Banda Aceh tertipu dengan tawaran sembako murah yang dilakukan NB. Dalam laporan awal, taksiran kerugian para korban pun mencapai Rp 677 juta. Namun, hingga saat ini kerugian para korban mencapai Rp 2 miliar rupiah dengan jumlah korban sebanyak 63 orang.

Fadillah mengatakan, penangkapan terhadap pelaku setelah dilakukan penyelidikan berkat laporan dari para warga yang menjadi korban. "Dalam penangkapan ini kami mengamankan barang bukti berupa satu buku catatan pemesanan barang sembako murah tersebut," ujarnya.

Fadillah menjelaskan, modus yang dilakukan pelaku tersebut dengan cara menawarkan sembako murah seperti beras, minyak goreng, gula pasir, hingga sirup. Namun, barangnya tak pernah diserahkan dan diterima para korban.

"Korban mentransferkan uang kepada pelaku, namun barang tak pernah datang," katanya.

Selain ditawarkan secara langsung maupun via sambungan telepon, penjualan sembako murah itu diketahui oleh korban lainnya berdasarkan informasi dari mulut ke mulut hingga akhirnya banyak yang tertarik membeli. Menurut Fadillah, pelaku mengaku bahwa uang dari para korban digunakan untuk membeli barang ke distributor sembako di Kota Medan.

"Tetapi, belum dapat dibuktikan karena hasil print out pengiriman belum dilakukan pendokumentasian," ujarnya

Dalam penanganan kasus ini, polisi sempat membuka posko pengaduan khusus bagi para korban yang merasa tertipu. Hal ini untuk memudahkan polisi melakukan penyelidikan lanjut terhadap kasus tersebut.

Para korban datang melapor dengan membawa identitas diri termasuk bukti transfer serta menyebutkan jumlah kerugian kepada penyidik. "Pelaku NB alias Rara dijerat dengan Pasal 378 jo Pasal 372 KUHP dengan ancaman 5 tahun kurungan penjara," ujar Fadillah.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement