Senin 15 May 2023 18:30 WIB

Kadernya Mundur Sebagai Wabup Agam, Ini Tanggapan Demokrat

Irwan merasa tidak optimal lagi menjalankan tugas dan fungsinya sebagai Wabup Agam.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Agus Yulianto
Wakil Bupati Agam, Sumatra Barat, Irwan Fikri, mengajukan pengunduran dari jabatannya melalui sebuah surat ke DPRD setempat.
Foto: Istimewa
Wakil Bupati Agam, Sumatra Barat, Irwan Fikri, mengajukan pengunduran dari jabatannya melalui sebuah surat ke DPRD setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ketua DPD Partai Demokrat Sumatra Barat, Mulyadi, mengatakan, kadernya Irwan Fikri mengundurkan diri dari jabatan Wakil Bupati Agam, untuk kepentingan yang lebih besar untuk masyarakat Agam. Mulyadi mendengar informasi Irwan sudah tidak harmonis lagi dengan pasanganya Bupati Agam, Andri Warman. Sehingga, Irwan merasa tidak optimal lagi menjalankan tugas dan fungsinya sebagai Wabup Agam.

“Untuk kepentingan yang lebih besar beliau (Irwan Fikri) berkorban secara pribadi. Dalam rangka jalankan menjalankan tugas sebagai Wakil Bupati Agam tak optimal karena hubungan tidak harmonis dengan bupati,” kata Mulyadi, Senin (15/5/2023).

Baca Juga

Partai Demokrat, menurut Mulyadi, sudah tidak dapat lagi mencegah keputusan Irwan mundur dari jabatan Wabup Agam. Tapi, ia masih belum mendengar lebih detail persoalan ini karena belum bertemu langsung dengan Irwan. Irwan diketahui merupakan Wakil Ketua DPD Demokrat Sumbar.

Namun, Mulyadi memahami, pilihan Irwan mundur karena merasa tidak maksimal bekerja. Sehingga, Irwan sulit mempertanggungjawabkan secara moralitas kepada masyarakat karena sudah diberi amanah dan digaji dari uang rakyat.

“Kalau sudah kesulitan menjalankan tugas sebagai wabup, tentu sulit bagi Irwan mempertanggungjawabkan jabatannya kepada rakyat,” ujar Mulyadi.

Wakil Bupati Agam, Sumatra Barat, Irwan Fikri, mengajukan pengunduran dari jabatannya melalui sebuah surat ke DPRD setempat. Ia beralasan, hubungan kerja dengan bupati yang tidak bagus berpotensi mengganggu jalan roda pemerintahan dan merugikan masyarakat.

"Ini alasan saya mengundurkan diri dari Wakil Bupati Agam karena dengan dinamika yang terjadi berkaitan dengan hubungan kerja bupati dengan saya," kata Irwan di Lubukbasung, Ahad (14/5/2023) malam.

Dengan alasan itu, Irwan mengundurkan diri dari jabatan wakil bupati Agam dengan harapan Pemerintah Kabupaten Agam berjalan lebih baik tanpa kehadirannya. Surat pengunduran diri tersebut langsung diberikan ke DPRD Agam melalui Sekretaris DPRD Agam, Jumat (12/5/2023).

"Alasan saya mengundurkan diri jelas dalam surat tersebut," katanya.

Irwan sudah dua kali menjabat sebagai Wakil Bupati Agam. Pertama ia mengemban jabatan tersebut pada tahun 2013-2015. Saat itu ia mendampingi Bupati Agam Indra Catri melalui skenario pergantian antar waktu. 

Lalu pada Pilkada 2020 ia maju lagi menjadi wakil bupati mendampingi Andri Warman. Irwan yang merupakan kader Partai Demokrat berhasil menang bersama Andri. Tapi baru tiga tahun berjalan, Irwan memilih mundur dari kursi Wabup Agam.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ نِكَاحًا حَتّٰى يُغْنِيَهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ ۗوَالَّذِيْنَ يَبْتَغُوْنَ الْكِتٰبَ مِمَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ فَكَاتِبُوْهُمْ اِنْ عَلِمْتُمْ فِيْهِمْ خَيْرًا وَّاٰتُوْهُمْ مِّنْ مَّالِ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اٰتٰىكُمْ ۗوَلَا تُكْرِهُوْا فَتَيٰتِكُمْ عَلَى الْبِغَاۤءِ اِنْ اَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِّتَبْتَغُوْا عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَمَنْ يُّكْرِهْهُّنَّ فَاِنَّ اللّٰهَ مِنْۢ بَعْدِ اِكْرَاهِهِنَّ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan jika hamba sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian (kebebasan), hendaklah kamu buat perjanjian kepada mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi. Barangsiapa memaksa mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (kepada mereka) setelah mereka dipaksa.

(QS. An-Nur ayat 33)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement