Rabu 10 May 2023 10:13 WIB

Mengapa Sering Alami Mimpi yang Sama? Ini Penjelasan Psikolog

Mimpi memiliki makna tersembunyi merupakan komponen populer dari teori mimpi Freud.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Natalia Endah Hapsari
Ketika seseorang terus mengalami mimpi yang sama, hal ini mungkin membuat mereka tidak tenang dan bertanya-tanya apakah ada sesuatu yang akan terjadi atau mungkin ada makna yang tersembunyi./Ilustrasi
Foto: CNN
Ketika seseorang terus mengalami mimpi yang sama, hal ini mungkin membuat mereka tidak tenang dan bertanya-tanya apakah ada sesuatu yang akan terjadi atau mungkin ada makna yang tersembunyi./Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mimpi adalah aspek yang menarik sekaligus misterius, di mana banyak dari kita yang sering kali bertanya-tanya tentang makna di balik mimpi. Dan ketika seseorang terus mengalami mimpi yang sama, hal ini mungkin membuat mereka tidak tenang dan bertanya-tanya apakah ada sesuatu yang akan terjadi atau mungkin ada makna yang tersembunyi. 

Menurut Sleep Foundation, gagasan bahwa mimpi memiliki makna tersembunyi merupakan komponen populer dari teori mimpi Freud. Mereka menambahkan bahwa mengalami mimpi yang berulang dapat menunjukkan masalah yang mendasari, terlepas dari isi mimpi tersebut.

Baca Juga

Menjelaskan apa sebenarnya arti dari mimpi yang berulang, Aishwarya Raj, seorang psikolog klinis yang berpraktik di Delhi-NCR, mengatakan bahwa mimpi yang berulang tidak selalu merupakan gejala dari sebuah gangguan, tetapi mimpi-mimpi ini bisa menjadi tanda dari kesulitan atau kecemasan yang belum terselesaikan, atau bahkan bisa menjadi petunjuk bahwa seseorang terkunci dalam pola perilaku atau pemikiran tertentu.

Penelitian juga menunjukkan bahwa mimpi yang berulang pada orang dewasa berhubungan dengan kesejahteraan psikologis yang buruk. Sependapat dengan hal ini, Dr Satish Kumar CR, konsultan sekaligus psikologi klinis, Rumah Sakit Manipal, Old Airport Road India, mengatakan bahwa mimpi tidak pernah dianggap sebagai fitur klinis untuk gangguan kejiwaan dan neurologis; mimpi hanya merupakan manifestasi dari apa pun yang sedang dialami seseorang dalam hidupnya. 

"Apa pun yang sedang dialami seseorang dalam pikiran sadar, saat ini, akan terlihat dalam mimpi beberapa kali, tetapi apa pun yang sedang dialami seseorang dalam jangka waktu yang lama, yang tidak berada dalam pikiran sadar melainkan dalam pikiran bawah sadar, akan muncul untuk bermanifestasi sebagai mimpi yang berulang. Hal ini disebut sebagai konflik emosional yang tidak terselesaikan," kata Kumar seperti dilansir dari Indian Express, Rabu (10/5/2023).

Tetapi, siapa yang lebih mungkin mengalami hal yang sama? Dr Kumar mengatakan bahwa ketika seseorang dihadapkan pada situasi tertentu, sebaiknya diatasi dengan menyelesaikannya. Sebab ketika mereka dihadapkan pada situasi sulit  dantidak melakukan apa-apa, hanya menunggu waktu untuk menyembuhkan semuanya, hal ini bisa mengembangkan masalah emosional yang tidak terselesaikan. 

"Jadi, ketika seseorang menekan atau menyangkal masalah mereka dan bersikap pasif tanpa mengatasinya, mereka memiliki peluang lebih tinggi untuk mengalami mimpi yang berulang," katanya.

Raj menambahkan bahwa mereka yang mengalami tingkat stres dan kecemasan yang lebih tinggi dalam kehidupan sehari-hari lebih mungkin untuk mengalami mimpi yang berulang. "Jika mimpi yang berulang menyebabkan kesusahan atau mengganggu fungsi kehidupan sehari-hari dan menghambat proses berpikir mereka," kata Raj.

Sementara itu, Kumar mengungkap bahwa pada umumnya mimpi tidak diingat hampir sepanjang waktu, meskipun seseorang bermimpi secara berulang. "Tidak ada yang salah dengan bermimpi secara teratur. Kapan pun orang mengeluh tentang gangguan emosional karena mengalami mimpi buruk, itulah saat yang tepat untuk menemui psikolog," kata Dr Kumar. 

Ia juga menyarankan untuk terlebih dahulu menuliskan mimpi di buku harian untuk mengingatnya dan kemudian minta ditafsirkan oleh psikolog untuk mendapatkan perspektif yang berbeda tentang kehidupan mereka.

Untuk mengatasi mimpi yang berulang, jelas Raj, seseorang dapat mencoba teknik-teknik seperti lucid dreaming, jurnal mimpi, dan meditasi. Idealnya dengan bantuan terapis untuk mengatasi masalah yang mendasarinya dan menemukan solusi untuk penyebabnya.

Selain itu, mengubah rutinitas tidur seperti mencoba tidur pada waktu yang berbeda, menghindari makanan atau minuman tertentu sebelum tidur, tidur dengan posisi yang berbeda, atau mengatur rutinitas tidur yang santai untuk meningkatkan lingkungan tidur yang damai juga dapat membantu. 

"Mempraktikkan perawatan diri yang baik dan mengelola stres dengan olahraga teratur, perhatian penuh, dan teknik relaksasi dapat menenangkan pikiran Anda sebelum tidur yang dapat mengelola mimpi berulang," kata Raj.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement