REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kementerian Keuangan Amerika Serikat (AS) mengatakan Menteri Keuangan Janet Yellen akan terbang ke Jepang untuk berpartisipasi dalam pertemuan G7. Ia akan bertemu dengan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral kelompok negara industri tersebut.
Pada Rabu (3/5/2023) Kementerian mengatakan Yellen akan bekerja sama dengan mitra-mitra G7 untuk memperkuat ekonomi dunia termasuk dengan mengkoordinasikan upaya untuk mendorong dan menyelaraskan investasi domestik untuk mengatasi dampak perang Rusia di Ukraina.
Menteri-menteri keuangan dan gubernur bank sentral akan bertemu di Niigata, Jepang dari 11 sampai 13 Mei. Satu bulan setelah Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas outlook pertumbuhan ekonomi dunia 2023 dan memperingatkan gejolak sistem keuangan dapat memangkas pertumbuhan hingga ke tingkat resesi.
Kini IMF memprediksi pertumbuhan real PDB dunia pada tahun 2023 sekitar 2,8 persen dan 2024 sekitar 3 persen. Jauh lebih rendah dari tahun 2022 yang sebesar 3,4 persen karena pengetatan kebijakan moneter negara-negara.
Kementerian Keuangan mengatakan Yellen juga menegaskan kembali kepemimpinan G7 dalam koalisi yang mendukung Ukraina menghadapi perang Rusia. Serta perannya dalam membatasi harga minyak Rusia.
Kementerian mengatakan pembatasan harga mencegah Rusia mendapat aliran dana untuk mendanai perangnya tapi menjaga pasar energi tetap stabil. Kementerian menambahkan rantai pasokan dapat menjadi tema besar dalam pertemuan itu.
"Ia akan bekerja sama dengan para mitra untuk memperdalam daya tahan rantai pasokan, termasuk untuk negara-negara pendapatan rendah dan menengah, dan keamanan ekonomi negara maju," kata kementerian.
Kementerian menambahkan Yellen akan menggelar konferensi pers pada 11 Mei di Niigata. Di mana ia akan menggelar berbagai pertemuan dan rapat bilateral dengan mitra-mitra AS.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
