Senin 01 May 2023 12:00 WIB

Syariat Puasa Daud

Puasa Daud tidak wajib.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Muhammad Hafil
 Syariat Puasa Daud. Foto:  Minuman segar berbahan agar atau jeli yang dipadukan dengan buah bisa menjadi alternatif berbuka puasa yang menyegarkan/ilustrasi.
Foto: Unsplash
Syariat Puasa Daud. Foto: Minuman segar berbahan agar atau jeli yang dipadukan dengan buah bisa menjadi alternatif berbuka puasa yang menyegarkan/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Syariat puasa juga diperintahkan kepada umat-umat sebelum Islam. Al quran secara eksplisit menyebutkan bahwa kita wajib berpuasa sebagaimana dahulu puasa itu diwajibkan kepada orang-orang sebelum kita.

كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ

Baca Juga

Sebagaiman telah diwajibkan kepada umat sebelummu. (Al-Baqarah ayat 183)

Dan di dalam keterangan Al quran atau pun hadits nabawi, kita menemukan beberapa keterangan tentang ritual puasa pada nabi-nabi terdahulu atau agama-agama samawi sebelumnya.

Orang yang pertama kali berpuasa di bulan Ramadhan adalah nabi Nuh alaihissalam, yaitu ketika dia keluar dari bahteranya. Mujahid berkata bahwa telah tegas pertanyaan dari Allah SWT bahwa setiap umat telah ditetapkan untuk berpuasa Ramadhan, dan sebelum masa Nabi Nuh sudah ada umat manusia.

Mengutip buku Sejarah Puasa tulisan Ahmad Sarwat menjelaskan di masa lalu, ibadah puasa telah Allah syariatkan kepada Nabi Daud dan umatnya. Mereka diwajibkan melaksanakan ibadah puasa untuk seumur hidup, dengan setiap dua hari sekali berselang-seling. Sedang umat Nabi Muhammad hanya diwajibkan puasa satu bulan saja dalam setahun, yaitu bulan Ramadhan.

Puasa Daud ini disyariatkan lewat beberapa hadits Rasulullah SAW, diantaranya :

أَحَبُّ الصَّلَاةِ إِلَى اللَّهِ صَلَاةُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَامُ وَأَحَبُّ الصِّيَامِ إِلَى اللَّهِ صِيَامُ دَاوُدَ : وَكَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ وَيَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا

Dari Abdullah bin Amru radhiyallahu anhu berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Shalat (sunnah) yang paling dicintai oleh Allah adalah shalat (seperti) Nabi Daud as. Dan puasa (sunnah) yang paling dicintai Allah adalah puasa (seperti) Nabi Daud alaihissalam. Beliau tidur separuh malam, lalu shalat sepertiganya dan tidur seperenamnya lagi. Beliau puasa sehari dan berbuka sehari. (HR. Bukhari)

Selain itu juga ada hadits lainnya yang menegaskan pensyariatan puasa Daud,

هُمْ يَوْمًا وَأَفْطِرْ يَوْمًا فَذَلِكَ صِيَامُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَامُ وَهُوَ أَفْضَل ﷺ لَا الصِّيَامِ فَقُلْتُ : إِنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ . فَقَالَ النَّبِيُّ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ

Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhu berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Puasalah sehari dan berbukalah sehari. Itu adalah puasanya nabi Daud as dan itu adalah puasa yang paling utama. Aku menjawab, "Aku mampu lebih dari itu". Nabi SAW bersabda, "Tidak ada lagi yang lebih utama dari itu". (HR Bukhari)

Bagi kita umat Nabi Muhammad SAW, puasa seperti Nabi Daud ini tidak diwajibkan. Beliau SAW hanya menjadikan puasa ini sebagai puasa sunnah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement