Sabtu 29 Apr 2023 23:35 WIB

Diplomat Dari 14 Negara, Termasuk Indonesia Kunjungi Xinjiang

Indonesia dengan tegas menentang kekuatan luar yang memanipulasi masalah Xinjiang.

Warga Muslim Uighur berjalan melintas di depan tentara yang berjaga di kawasan Xinjiang Cina.
Foto: AP
Warga Muslim Uighur berjalan melintas di depan tentara yang berjaga di kawasan Xinjiang Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sejumlah diplomat dari 14 negara, termasuk Indonesia, melakukan kunjungan ke Daerah Otonomi Xinjiang pada 24-28 April atas undangan Kementerian Luar Negeri Cina (MFA). Para konsul jenderal dari 14 negara, seperti Brazil, Iran, Indonesia, Pakistan, Ekuador, dan Senegal, yang bertugas di berbagai daerah di Cina mengunjungi beberapa kota di Xinjiang, di antaranya Urumqi, Kashgar, dan Turban.

Konsul Jenderal RI di Guangzhou Ben Perkasa Drajat mengatakan bahwa umat Islam di Xinjiang bebas melakukan ibadah di masjid. "Berita dari media Barat bahwa pemerintah China tidak mengizinkan umat Islam melakukan kegiatan keagamaan adalah tidak benar," kata Ben dikutip People's Daily, media arus utama Cina, Sabtu (29/4/2023).

Baca Juga

Sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, lanjut Ben, Indonesia dengan tegas menentang kekuatan luar yang memanipulasi masalah Xinjiang dan mencampuri urusan dalam negeri Cina.

Dia berharap Indonesia dan Cina dapat terus meningkatkan hubungan kerja sama dan mendorong beberapa tokoh dari Indonesia mengunjungi daerah otonomi yang mayoritas penduduknya dari kalangan etnis minoritas Muslim Uighur itu.

Dalam lawatannya itu, para utusan khusus dari 14 negara mendatangi kota tua Kashgar yang sedang dipadati wisatawan menjelang puncak musim liburan Hari Buruh. Negara-negara Barat menuduh Beijing melakukan serangkaian pelanggaran hak asasi manusia terhadap etnis minoritas Muslim Uighur di Xinjiang, mulai dari penahanan warga setempat di kamp konsentrasi, genosida, hingga kerja paksa.

Untuk menjawab tuduhan tersebut, Beijing rajin mengundang diplomat dan utusan asing mengunjungi Xinjiang. Bahkan, pimpinan Komisi HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga telah mengunjungi daerah itu.

Belum lama ini, Menlu Gambia Mamadou Tangarajuga mengunjungi daerah setingkat provinsi di wilayah barat laut daratan Tiongkok itu.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement