Sabtu 29 Apr 2023 08:27 WIB

Tips Pilih Makanan Setelah Lebaran Biar Tetap Sehat

Makanan yang sehat dapat dilihat dari jenis atau macamnya.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Makan Sehat. Makanan yang diolah secara kukus, seperti pepes, direkomendasikan pakar kesehatan karena lebih menyehatkan.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Makan Sehat. Makanan yang diolah secara kukus, seperti pepes, direkomendasikan pakar kesehatan karena lebih menyehatkan.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Lebaran menjadi momen berkumpul dengan keluarga. Saat itu juga akan menjumpai berbagai makanan termasuk yang penuh lemak dan kolesterol seperti rendang daging, opor ayam, dan gulai.

Hal itu menarik perhatian Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Meddy Setiawan. Ia menegaskan, mereka yang menderita hipertensi, diabetes, kolesterol, dan asam urat harus lebih berhati-hati ketika memilih makanan.

"Terutama untuk makanan yang mengandung santan, lemak, dan gula yang tinggi," kata dia. Walaupun sedang dalam suasana Lebaran, masyarakat tetap harus memperhatikan pola hidup sehat.

Khususnya untuk kalangan lanjut usia (lansia). Menurutnya, lansia perlu mendapatkan perhatian khusus dalam pemilihan makanan. Hal ini karena mereka secara fisiologis telah mengalami perubahan fungsi. Salah satunya sistem kekebalan tubuh yang tidak seoptimal usia muda.

Lansia diketahui rentan terhadap penyakit metabolik dan generatif seperti hipertensi, diabetes, kolesterol, asam urat, dan kanker sehingga perlu penanganan khusus. Salah satu faktor yang memengaruhi penyakit tersebut adalah asupan makanannya.

Meddy menyebutkan, makanan yang sehat dapat dilihat dari jenis atau macamnya. Contohnya, memilih makanan dengan indeks glikemik atau kadar gula yang rendah.

Seperti diketahui, saat Lebaran pasti banyak kue-kue manis, makanan dari olahan tepung, dan sirup yang sudah pasti memiliki kadar gula yang tinggi. Hal ini harus disiasati dengan cara memilih makanan dari olahan gandum atau tepung dari ubi-ubian.

Makanan tersebut memiliki kadar gula yang lebih rendah. Selain itu, masyarakat harus menghindari banyak gorengan terutama yang menggunakan teknik penggorengan deep frying.

Jika berlebihan, makanan itu bisa menyebabkan kolesterol. Hal ini dapat disiasati dengan menggantinya melalui makanan yang dipanggang dan dikukus agar lebih sehat.

Ia mengatakan, tidak ada salahnya untuk mengonsumsi buah dan sayur di momen Lebaran. Hal ini khususnya yang tinggi antioksidan seperti buah delima, buah naga, dan ketela ungu.

Masyarakat harus pintar memilah dan memilih apa yang masuk ke dalam tubuh. Apalagi mereka yang sudah lansia. "Sebisa mungkin hindari makanan ‘jahat’ sekalipun itu sedikit. Karena seringkali yang sedikit juga dapat menyebabkan penyakit,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Meddy juga mengajak masyarakat untuk meneruskan pola hidup sehat. Tidak hanya terkait makanan yang dikonsumsi, tetapi juga berolahraga, mengurangi aktivitas berat, dan juga menambah ibadah.

Jika ditelaah lebih dalam, shalat termasuk olahraga yang sederhana. Niatnya tentu untuk beribadah tetapi juga memberikan manfaat bagi tubuh. Selain itu, beberapa olahraga yang bagus untuk manula adalah jalan kaki di pagi hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement