Jumat 28 Apr 2023 23:16 WIB

Efisiensi Biaya Produksi, Laba Impack Pratama Industri Naik 47,7 persen

laba usaha Impack kuartal I-2023 bertumbuh 53 persen menjadi Rp 173 miliar

PT Impack Pratama Industri Tbk sebagai perusahaan yang memproduksi dan mendistribusikan bahan bangunan hingga barang plastik, kembali melanjutkan pertumbuhan kinerja keuangan. Hal ini terlihat dari laba bersih yang tumbuh 47,7 persen menjadi Rp 121 miliar di kuartal I-2023 dari Rp 82 miliar pada tahun sebelumnya.
Foto: Dok.Republika
PT Impack Pratama Industri Tbk sebagai perusahaan yang memproduksi dan mendistribusikan bahan bangunan hingga barang plastik, kembali melanjutkan pertumbuhan kinerja keuangan. Hal ini terlihat dari laba bersih yang tumbuh 47,7 persen menjadi Rp 121 miliar di kuartal I-2023 dari Rp 82 miliar pada tahun sebelumnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Impack Pratama Industri Tbk sebagai perusahaan yang memproduksi dan mendistribusikan bahan bangunan hingga barang plastik, kembali melanjutkan pertumbuhan kinerja keuangan. Hal ini terlihat dari laba bersih yang tumbuh 47,7 persen menjadi Rp 121 miliar di kuartal I-2023 dari Rp 82 miliar pada tahun sebelumnya.

Kemudian, pertumbuhan laba bersih tersebut sejalan dengan peningkatan pendapatan bersih di tiga bulan pertama 2023 sebesar 5,8 persen menjadi Rp744 miliar dari Rp 703 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Meski begitu, perusahaan mencatatkan peningkatan margin laba kotor menjadi sebesar 40,7 persen per kuartal I-2023 dari rata-rata margin laba kotor sebesar 34,8 persen sepanjang 2022.

Sekretaris Perusahaan Impack Pratama Industri Lenggana Linggawati mengatakan hal ini dikarenakan adanya efisiensi biaya produksi termasuk penurunan harga bahan baku.  "Kami juga mencatatkan penurunan beban bunga karena pelunasan sejumlah utang bank dari hasil Penanaman Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD),” ujarnya dalam keterangan tulis, Jumat (28/4/2023).

Selain itu, sejalan dengan kenaikan pendapatan bersih, laba usaha kuartal I-2023 bertumbuh 53 persen menjadi Rp173 miliar dari Rp 113 miliar pada tahun sebelumnya dan margin laba usaha juga meningkat menjadi 23,2 persen dari 16,1 persen per kuartal sebelumnya.

Perusahaan juga mencatatkan EBITDA yang meningkat per kuartal I-2023 sebesar 45,1 persen menjadi Rp 201 miliar dari Rp 138 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya, dengan rasio EBITDA yang turut meningkat ditandai dengan menurunnya rasio utang terhadap EBITDA menjadi 2,4x per kuartal I-2023 dari 4,2x per kuartal sebelumnya.

Adapun, perusahaan juga turut melanjutkan komitmennya dalam mengurangi emisi, pada Desember 2022, panel surya fase pertama unit 2 di Cikarang mulai beroperasi dengan 1/3 dari kapasitas terpasang, sesuai dengan anjuran dari PLN selaku off-taker.

Sehingga dengan beroperasinya panel surya tersebut, perusahaan mampu menurunkan emisi karbon sebesar 1.251 ton CO2/tahun atau setara dengan kapasitas penyerapan karbon 57 ribu pohon dewasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement