Selasa 25 Apr 2023 15:47 WIB

Begini Efek Panas Ekstrem terhadap Mobil, Pemudik Perlu Waspada

Periksa cairan kendaraan sepwrti oli dan minyak rem.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Friska Yolandha
Seorang warga melihat kondisi mobilnya yang mogok di Kompleks TVRI Kemandoran, Kebayoran Lama, Jakarta, Ahad (19/1). Cuaca panas, terlebih yang tingkatannya ekstrem, bisa menyebabkan sejumlah masalah pada mobil.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Seorang warga melihat kondisi mobilnya yang mogok di Kompleks TVRI Kemandoran, Kebayoran Lama, Jakarta, Ahad (19/1). Cuaca panas, terlebih yang tingkatannya ekstrem, bisa menyebabkan sejumlah masalah pada mobil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cuaca panas, terlebih yang tingkatannya ekstrem, bisa menyebabkan sejumlah masalah pada mobil. American Automobile Association (AAA) Ohio menjelaskan, hawa panas bisa mengganggu kemampuan mobil untuk beroperasi.

Cairan berpotensi lekas menguap, sirkulasi berkurang, dan hampir semua bagian mobil harus bekerja sedikit lebih keras. Karena itu, para pemudik yang bepergian menggunakan mobil perlu lebih mencermati kondisi kendaraannya dan mewaspadai bila ada sesuatu yang tidak beres.

Baca Juga

Dikutip dari laman AAA Ohio, Selasa (25/4/2023), panas ekstrem dapat menghambat proses kimia pada aki mobil, membuatnya sulit untuk menahan muatan dan menghasilkan daya yang cukup. Perubahan temperatur juga dapat mempengaruhi tekanan ban.

Akibatnya, bisa terjadi keausan yang tidak merata dan itu akan memperpendek umur ban. Mengemudi dengan ban yang kurang angin pun dapat menyebabkan ban menjadi terlalu panas dan meningkatkan kemungkinan ban meledak, terlebih ketika suhu jalan sangat tinggi.

Dalam cuaca yang sangat panas, mobil mungkin saja tidak dapat dihidupkan karena ada masalah dengan bahan bakar. Saat mesin mobil terlalu panas, bahan bakar tidak dapat bersirkulasi dengan baik, sehingga mesin sulit dihidupkan. Agar mesin mobil bekerja pada suhu yang tepat, pastikan untuk merawat cairan pendingin.

Ahli mobil AAA menyarankan untuk memeriksa mobil sebelum melakukan perjalanan untuk membantu mencegah kerusakan terkait panas. Perlu juga memeriksa tekanan dan kondisi ban setiap bulan, serta mengecek tekanan ban saat mobil sedang dalam masa "istirahat".

Pasalnya, pembacaan tekanan bisa kurang akurat bila dievaluasi tepat setelah berkendara. Jangan lupa pula untuk memeriksa keausan ban. Jika ban terlihat botak atau tidak rata, pertimbangkan untuk menggantinya dengan ban baru yang lebih aman.

Mengingat sistem pendingin harus bekerja ekstra keras saat cuaca panas untuk melindungi radiator dan komponen mesin internal, cairan pendingin perlu diganti berkala. Mengabaikan hal ini dapat menyebabkan kerusakan mesin jangka panjang. Komponen sistem pendingin karet juga akan rusak pada panas ekstrem.

Di momen yang sangat panas, oli yang ada di sekitar mesin akan sedikit menipis karena panas. Hal ini dapat berarti bahwa beberapa bagian mesin tidak mendapatkan perlindungan yang dibutuhkan, sehingga terjadi peningkatan gesekan dan potensi kerusakan mesin. Oli pun perlu dicek dan diganti.

Langkah lain yakni memeriksa berbagai cairan termasuk cairan transmisi, cairan power steering, dan minyak rem untuk memastikan semuanya terisi ke tingkat yang sesuai. Mekanik di bengkel dapat membantu memeriksa level cairan selama penggantian oli.

Pendingin udara atau AC pun penting supaya pemudik menempuh perjalanan dengan nyaman. Karena itu, AC mobil perlu dirawat secara rutin agar tetap berfungsi dengan baik. Apabila merasakan penurunan kapasitas pendinginan, mintalah teknisi untuk memeriksanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement