Ini Alasan Gontor Tetapkan 1 Syawal 1444 H Bertepatan Jumat 21 April Besok

Rep: Rossi Handayani, Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah

Kamis 20 Apr 2023 18:35 WIB

Pelajar Pondok Modern Darussalam Gontor di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Gontor gunakan metode hisab tentukan awal Syawal 1444 H Foto: Dok Gontor Pelajar Pondok Modern Darussalam Gontor di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Gontor gunakan metode hisab tentukan awal Syawal 1444 H

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Pondok Pesantren Gontor telah menetapkan Idul Fitri 1 syawal 1444 Hijriyah pada Jumat (22/4/2023). 

Hal ini disampaikan Juru Bicara ponpes Gontor, Ahmad Saifullah pada Kamis (20/4/2023). "Betul (menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriyah pada Jumat 21 April 2023)," kata Ahmad pada Kamis.

Baca Juga

Dia mengatakan, Gontor biasanya lebih cenderung menggunakan metode hisab. Pesantren Gontor juga menghimpun informasi dari para alumni yang tersebar di luar negeri untuk mengetahui jatuhnya 1 Syawal.

"Namun Gontor sangat menghargai penggunaan metode yang lain dan melihatnya sebagai sesuatu yang tidak perlu dipermasalahkan karena bagian dari keragaman umat," kata Ahmad.  

Pada tahun ini, pemerintah yang diwakili Kementerian Agama kembali menggelar Sidang Isbat 1 Syawal 1444 Hijriyah pada Kamis (20/4/2023) sore ini di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama, Jakarta.

Sidang isbat dilaksanakan secara tertutup dan diikuti Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.

"Sebagaimana biasa, sidang isbat awal Syawal selalu dilaksanakan pada 29 Ramadhan. Tahun ini, bertepatan dengan 20 April 2023," ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kementerian Agama, Kamaruddin Amin dalam siaran pers, di Jakarta, Kamis (13/4/2023). 

Kemenag akan menggunakan kriteria baru dalam penentuan awal bulan Hijriyah. Kriteria itu mengacu hasil kesepakatan Menteri Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) pada 2021. 

Selama ini, kriteria hilal (bulan) awal Hijriyah adalah ketinggian 2 derajat, elongasi 3 derajat, dan umur bulan 8 jam. Kemudian, MABIMS bersepakat untuk mengubah kriteria tersebut menjadi ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. 

Baca juga: 6 Fakta Seputar Saddam Hussein yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Anti Israel  

Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan surat bersama ad referendum pada 2021 terkait penggunaan kriteria baru MABIMS di Indonesia mulai 2022. 

Jika menggunakan kriteria tersebut, maka kemungkinan hilal tidak akan terlihat pada Sidang Itsbat hari ini. Maka, pemerintah diperkirakan akan menetapkan Idul Fitri pada 22 April 2023, menggenapkan 30 hari Ramadhan. Begitu juga dengan NU yang menggunakan metode rukyat.  

Sementara, Muhammadiyah telah menetapkan lebih dulu bahwa Hari Raya Idul Fitri jatuh pada 21 April 2023. Muhammadiyah menetapkan keputusan itu berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tarjdid PP Muhammadiyah. 

Ketua Majlis Tarjid dan Tajdid PP Muhammadiyah Prof Syamsul Anwar pada Februari lalu menjelaskan pada Kamis Legi, 29 Ramadhan 1444 H bertepatan dengan 20 April 2023. Ijtimak jelang Syawal 1444 H terjadi pada pukul 11:15:06 WIB.  

Terpopuler