PP Muhammadiyah Matangkan Kesiapan Sholat Idul Fitri

Rep: Eva Rianti/ Red: Muhammad Hafil

Kamis 20 Apr 2023 15:30 WIB

Logo Muhammadiyah. Foto: Antara Logo Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Panitia penyelenggara sholat Idul Fitri 1444 Hijriyah/ 2023 Masehi di Kantor PP Muhammadiyah mematangkan kesiapan pelaksanaan shalat Idul Fitri. Shalat Id yang bakal digelar pada Jumat (21/4/2023) di halaman parkir Kantor PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya Nomor 62, Jakarta Pusat itu menampung sekitar 500 hingga 1.000 jamaah.

"Berdasarkan keputusan pimpinan Muhammadiyah bahwa shalat Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriyah jatuh pada tanggal 21 April 2023. Kami sesuai dengan instruksi, menyelenggarakan shalat Id di lapangan parkir Gedung Dakwah Pimpinan Pusat Muhammadiyah," kata Sekretaris Masjid At Tanwir PP Muhammadiyah sekaligus panitia penyelenggara shalat Idul Fitri, Zaenal kepada Republika.co.id saat ditemui di kawasan Gedung Dakwah Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Kamis (20/4/2023).

Baca Juga

Zaenal mengatakan, pelaksanaan shalat Idul Fitri dilakukan pada pukul 07.00 WIB. Adapun pengkhutbah sekaligus imam akan diisi oleh Dr. H. Muhammad Choirin Lc, MA, yang merupakan anggota majelis tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan salah satu dosen Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.

"Kami melaksanakan shalat jam 07.00 WIB, tapi akan kumpul jam 06.30 WIB. Kemudian kami mengadakan sambutan sebagai panitia mengenai kegiatan yang berlangsung selama Ramadhan. Dilanjut mendengarkan khutbah Idul Fitri yang berlangsung 45 menit. Ditutup ramah tamah silaturahim sama-sama menyantap makanan ringan, lalu selesai," jelas dia.

Zaenal menjelaskan, pihaknya mempersiapkan beberapa hal menjelang penyelenggaraan Shalat Idul Fitri besok. Diantaranya menyiapkan stage untuk khutbah dan imam shalat, menggelar karpet serta terpal di lokasi penyelenggaraan shalat Id, memasang pembatas antara jamaah akhwat dan ikhwan, tempat wudlu, serta menyiapkan kantong-kantong parkir.

"Di depan kita siapkan mimbar, juga karpet untuk beberapa shaf, pertama, kedua, kalau bisa shaf ketiga. Tapi seterusnya kami cuma kasih alas saja, jamaah diharapkan bawa sajadah dan sudah wudlu. Kalau terpaksa batal berwudlu, kita sediakan tempat wudlu, untuk perempuan dari samping kiri langsung ke arah barat, dan untuk laki-laki dari samping kanan," terangnya.

Mengenai kapasitas lapangan parkir untuk para jamaah, Zaenal menyebut bisa menampung sekitar 500 jamaaah dengan jumlah shaf sekitar 10-15 baris. Namun, jika terjadi kondisi membeludak, kemungkinan area shalat akan diperluas hingga ke jalan raya di depan gedung PP Muhammadiyah.

"Kapasitas di lapangan sekitar 500 an. Kalau muat 1.000 enggak papa sampai ke jalan tapi di jalan enggak ada tanda-tanda shaf. Kalau membeludak kami mohon pengertian mudah-mudahan bisa tertampung ke dalam," tutur dia.

Sementara itu mengenai ketersediaan ruang parkir, Zaenal mengatakan, selain di jalan raya, pihaknya bekerjasama dengan gedung-gedung tetangga untuk diizinkan menjadi lokasi parkir.

"Kami sudah minta izin ke sebelah kanan ada Gedung Kolese Kanisius, memberikan izin tempat untuk mobil-mobil jamaah dan ada juga Gedung Gerakan Pemuda Islam (GPI), kita minta izin," tutur dia.

Adapun, mengenai ada atau tidaknya protokol kesehatan yang diberlakukan, Zaenal menyebut tidak diwajibkan bagi jamaah untuk menggunakan masker dan jaga jarak. Pasalnya, kondisi saat ini dinilai sudah cukup aman dibanding tahun-tahun sebelumnya saat pandemi Covid-19.

"Sekarang kan sudah sangat landai ya. Dan sudah divaksin semuanya jadi saya rasa aman. Jadi tidak ada mewajibkan pemakaian masker dan pembatasan jaga jarak. Kalau ada yang mau pakai hand sanitizer monggo, cuma kami enggak menyediakan," kata dia.