Rabu 19 Apr 2023 12:26 WIB

Kominfo Minta Seluruh Operator Selular Antisipasi Lonjakan Trafik di Rest Area

Tahun ini diperkirakan lonjakan bisa mencapai angka 11 persen-36 persen dari normal.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Gita Amanda
Warga beraktivitas di rest area sementara Jalan Tol Cisumdawu, Paseh, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, (ilustrasi). Kementerian Komunikasi dan Informatika meminta seluruh operator seluler untuk mengantisipasi cakupan wilayah atau coverage di lokasi-lokasi yang padat ketika arus mudik lebaran seperti di rest area.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Warga beraktivitas di rest area sementara Jalan Tol Cisumdawu, Paseh, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, (ilustrasi). Kementerian Komunikasi dan Informatika meminta seluruh operator seluler untuk mengantisipasi cakupan wilayah atau coverage di lokasi-lokasi yang padat ketika arus mudik lebaran seperti di rest area.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika meminta seluruh operator selular mengantisipasi cakupan wilayah atau coverage di lokasi-lokasi yang padat ketika arus mudik lebaran seperti di rest area.

Plt Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kemkominfo P Ismail menyatakan telah melakukan koordinasi dengan operator seluler untuk mengantisipasi peningkatan trafik layanan telekomunikasi selama arus mudik.

"Harus ada coverage baru terutama di daerah-daerah yang padatnya melonjaknya terbatas, misalnya di rest area seperti tol perlu disiapkan mobile combed BTS (Base Transceiver Station)," ujar Ismail dalam keterangannya dikutip dari website Kemkominfo, Rabu (19/4/2023).

Ismail mengatakan, BTS yang dimaksud bukan stasioner yang sudah ada, tetapi khusus untuk lonjakan di daerah-daerah yang melonjak secara sesaat selama arus mudik maupun periode lebaran.

"Kita perlu siapkan mobile combed termasuk daerah wisata, daerah rest area di tol, kemudian daerah-daerah pemberhentian kunjungan pusat-pusat transportasi mal dan sebagainya," ujarnya.

Kemkominfo memprediksi lonjakan lintas atau traffic layanan telekomunikasi selama periode arus mudik meningkat mencapai 11 persen sampai 36 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini seiring peningkatan jumlah pemudik yang diperkirakan 123 juta orang.

Karena itu, Kominfo memastikan traffic telekomunikasi dan pendirian posko layanan telekomunikasi untuk mengantisipasi lonjakan. “Untuk tahun ini kita perkirakan lonjakan itu bisa mencapai 11 persen-36 persen dari normal, kalau di tahun-tahun sebelumnya bahkan sebelum Covid-19 kisaran di angka sekitar 10 persen sampai 20 persen," ujarnya.

Sehingga, perkiraan lonjakan trafik dari kondisi normal ini bukan angka yang kecil. Untuk itu, Kemkominfo dan operator selular mengupayakan peningkatkan kapasitas demi memenuhi kebutuhan tersebut.

"Kalau 36 persen, berarti lebih dari seperempat dari kapasitas, maka kapasitas harus betul-betul ditingkatkan. Jadi semua operator besar telekomunikasi di Indonesia meningkatkan kapasitas dengan jumlah yang cukup fantastis,” ujarnya.

Dia menjelaskan, Telkom Group telah menyiapkan kapasitas layanan telekomunikasi sebesar 395 ribu giga bytes per second (Gbps) dan 69 posko layanan telekomunikasi. Sedangkan untuk Telkomsel yang menangani layanan trafik internet di kisaran 12.590 Gbps dan 127 posko.

“Indosat juga akan mengantisipasi lonjakan ini sampai dengan kapasitas 7.273 Gbps dan akan menyiapkan posko nasional dengan model operasi digital, termasuk pemanfaatan artificial intelligence dan otomasi di berbagai posko yang disiapkan di Indosat,” ujarnya.

Sementara untuk kapasitas yang disiapkan XL Axiata dilaporkan mencapai 6.200 Gbps dengan seribu personel yang standby dalam rangka mengantisipasi arus mudik.

“Untuk Smartfren mereka akan menyiapkan sampai 400 Gbps dengan empat posko mudik tersebar di seluruh Indonesia. Jadi, itu secara garis besar kalau kita lihat dari sisi kapasitas,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement