Bikin THR Cepat Habis, Dua Barang Ini Sering Dipromosikan Jorjoran Jelang Lebaran

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Qommarria Rostanti

Rabu 19 Apr 2023 06:39 WIB

Uang THR (ilustrasi). Ada dua barang yang sering dipromosikan jorjoran menjelang Lebaran yakni baju dan elektronik. Pengeluaran kedua barang ini sering membuat THR ludes seketika. Foto: ANTARA Uang THR (ilustrasi). Ada dua barang yang sering dipromosikan jorjoran menjelang Lebaran yakni baju dan elektronik. Pengeluaran kedua barang ini sering membuat THR ludes seketika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tunjangan hari raya (THR) yang didapat oleh pekerja menjelang Lebaran tak jarang sekadar “numpang lewat.” Bahkan, belum Lebaran, THR langsung ludes dalam waktu singkat.

Lantas, bagaimana cara mengatur THR yang tepat? Perencana keuangan Safir Senduk mengatakan, biasanya menjelang Lebaran ada dua jenis barang yang banyak dipromosikan yakni busana dan elektronik. Oleh karena itu, banyak orang yang fokus membeli dua jenis barang itu karena promosinya sangat masif.

Baca Juga

“Busana tidak hanya baju saja, tetapi aksesoris termasuk sepatu dan lainnya. Busana dan elektronik banyak diserbu. Padahal pada saat Lebaran yang jauh lebih penting adalah acara Lebaran yaitu makanan,” kata Safir kepada Republika.co.id, beberapa waktu lalu.

Safir mengatakan, biasanya menjelang Lebaran, harga sembako meningkat. Jadi, seharusnya yang dilakukan ketika mendapat THR adalah fokus kepada pembelian bahan makanan. Sedangkan busana dan elektronik sebenarnya tidak harus dibeli saat ini tidak masalah karena tidak termasuk keperluan mendesak.

“Lihat apakah busana dan elektronik bisa ditunda? Kan tidak mendesak harus dibeli sekarang. Hanya umumnya kita beli busana dan elektronik karena lagi dipromosikan luar biasa,” ujarnya.

Selain itu, Safir juga menyarankan untuk menahan beberapa pengeluaran yang tidak perlu lain misalnya membagikan hampers. Sebab, biasanya orang memberikan hampers karena sudah menjadi kebiasaan atau sebagai balasan atas pemberian orang lain. Padahal tidak harus membalas pemberian hampers juga tidak apa-apa jika kondisi keuangan memang sedang buruk.

“Ini memang kebiasaan, budaya. Tapi saya bilang budaya apa dulu, kalau budayanya adalah memberikan sesuatu saat kondisi keuangan sedang terbatas, jangan ragu untuk berhenti hingga keuangan membaik,” kata dia.