Senin 17 Apr 2023 19:42 WIB

22 Tahun Berdiri, KPM Kuatkan Komitmen Cerdaskan Pendidikan di Indonesia

KPM berupaya hadirkan kercedasan di masyarakat baik di dada maupun di kepala

Klinik Pendidikan MIPA (KPM) menggelar syukuran dalam rangka memperingati hari lahir ke-22, bertempat di Kantor Pusat, Jalan Raya Laladon, Ruko 6, No. 1-3, Laladon, Ciomas, Kab. Bogor, pada Ahad (16/4/2023).
Foto: Dok KPM
Klinik Pendidikan MIPA (KPM) menggelar syukuran dalam rangka memperingati hari lahir ke-22, bertempat di Kantor Pusat, Jalan Raya Laladon, Ruko 6, No. 1-3, Laladon, Ciomas, Kab. Bogor, pada Ahad (16/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Klinik Pendidikan MIPA (KPM) menggelar syukuran dalam rangka memperingati hari lahir ke-22, bertempat di Kantor Pusat, Jalan Raya Laladon, Ruko 6, No. 1-3, Laladon, Ciomas, Kab. Bogor, pada Ahad (16/4/2023). 

Penanggung jawab acara HUT KPM, Muhammad Ihsan mengatakan, peringatan hari lahir KPM ke-22 dihadir lebih dari seratus peserta, mulai dari Presiden Direktur, Manajemen, Karyawan, Guru KPM Pusat dan Cabang yang digelar secara daring dan luring (hybrid).

Acara HUT KPM ke-22 dimulai pukul 16.00 WIB yang diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Mars KPM, dan ada hadiah untuk doa terbaik dari peserta. 

Rangkaian acara kemudian dilanjutkan dengan Mauizatul Hasanah oleh Presiden Direktur KPM, Ridwan Hasan Saputra. Selanjutnya, give away hewan kurban, buka puasa bersama, dan sebagainya. 

Didirikan pada 16 April 2001 dan telah menerapkan metode pembayaran seikhlasnya sejak tahun 2003, KPM telah hadir memberi sumbangsih kepada umat, bangsa, dan peradaban manusia melalui jalur pendidikan. Menapaki usianya yang ke-22 tahun, KPM ingin menjadi pelopor lembaga yang menciptakan kecerdasan otak di dada (hati) dan kecerdasan otak di kepala Manusia.

Presiden Direktur sekaligus pendiri KPM Ridwan Hasan Saputra, mengatakan bahwa perjalanan KPM saat ini ibarat sebuah pohon. “KPM itu sampai usia yang ke-22 tahun ini masih memperkuat akarnya dan akar itu adalah keikhlasan. Saya juga meyakini di masa depan pohon bernama KPM akan mulai membesar dan menumbuhkan batang, memperbanyak dahan, daun, ranting, dan InsyaAllah lebat buahnya,” kata Ridwan HS.

Peraih Tokoh Perubahan Republika Tahun 2013 ini juga berpesan kepada keluarga besar KPM agar tidak berpuas diri, mengingat tantangan ke depan masih banyak. “Kita sebagai keluarga besar KPM, jangan berbangga dulu, karena tantangan ke depan masih sangat banyak,” tuturnya. 

Melangkah ke seperempat abad, Ridwan ingin agar KPM bisa menghadirkan peran lebih, yaitu menyebarkan metode agar masyarakat dapat memaksimalkan kecerdasan otak di dada (hati) dan kecerdasan otak di kepala Manusia. Sehingga potensi-potensi dari KPM dapat diaktualisasikan. Hal ini diperlukan agar KPM dapat secara signifikan dalam menjalankan perannya. 

“InsyaAllah ini akan memberikan dampak kepada pendidikan manusia Indonesia di masa depan. Karena menurut saya, hal yang tidak bisa dilakukan oleh kecerdasan buatan manusia adalah menyaingi kecerdasan hati yang diberikan oleh Allah kepada diri manusia,” ucap Ridwan HS disela kegiatan Harlah HUT KPM ke-22. 

Sementara itu, Guru KPM menilai, 22 tahun KPM berdiri telah berperan besar terhadap peradaban Indonesia, terutama dalam bidang pendidikan. “Sejak tahun 2008, sebagai guru telah mendapatkan banyak hal yang saya dapatkan, tidak hanya kemampuan dan materi mengajar, tetapi bagaimana kita beribadah kepada Allah dengan tetap bekerja,” ungkap Muchammad Fachri

Hal senada juga diungkapkan Dadan Abdul Kohar, usia 22 tahun tersebut mesti menjadi tonggak loncatan kemajuan KPM di bidang pendidikan dan kemasyarakatan pada masa mendatang. “Mudah-mudahan KPM dengan bergerak sebagai lembaga pendidikan, akan lebih bermanfaat  bagi banyak orang, khususnya siswa-siswa dan pendidikan di Indonesia,” ucap Dadan. 

Salah satu orang tua siswa KPM, Desi Kurnia Wati menilai dan mengapresiasi peran KPM sebelumnya. Mengingat KPM merupakan wadah menimba ilmu yang bagus dan luar biasa, selain belajar Matematika dan IPA.

"Para siswa mendapatkan pelajaran penguatan karakter adab dan akhlak. Bagi kami, KPM adalah sekolah kehidupan. KPM banyak memberikan pengalaman yang luar biasa, kemandirian, persaudaraan, keakraban, kepedulian, dan banyak lagi yang lain. Ini akan menjadi bekal anak kami di masa depan kelak," tutur Desi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement