Sabtu 15 Apr 2023 08:48 WIB

230 Ribu Guru Agama di Jateng akan Dapat Insentif Rp 1,2 Juta

Jumlah guru agama yang menerima insentif pada 2023 mengalami peningkatan .

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ani Nursalikah
Sejumlah anak-anak membaca Alquran. 230 Ribu Guru Agama di Jateng akan Dapat Insentif Rp 1,2 Juta
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Sejumlah anak-anak membaca Alquran. 230 Ribu Guru Agama di Jateng akan Dapat Insentif Rp 1,2 Juta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan peran guru agama dalam mensyiarkan moderasi beragama amatlah penting. Karena itu, pada 2023 Pemprov Jateng mengucurkan anggaran sebesar Rp277 miliar untuk memberikan insentif kepada 230.830 guru agama.

"Para guru keagamaan adalah ujung tombak dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama dalam hal pelajaran yang berkaitan dengan ilmu agama, budi pekerti, dan kebhinekaan," kata Ganjar dalam keterangannya, Sabtu (15/4/2023).

Baca Juga

Ganjar mengatakan, bantuan itu merupakan bentuk komitmen Pemprov Jateng dalam meningkatkan kesejahteraan para guru agama. Dari program insentif tersebut, setiap guru agama penerima akan menerima sebesar Rp 1,2 juta per tahun. Bantuan itu akan diberikan kepada guru agama dari lima agama yang berbeda, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha.

Ganjar berharap insentif tersebut dapat meningkatkan semangat para guru agama dalam mengajar serta memberikan contoh-contoh yang baik dalam memoderasi beragama. “Ada nilai agamanya, ada nilai budi pekertinya, nilai kebangsaannya sehingga mereka bisa memberikan contoh-contoh bagaimana memoderasi beragama,” kata Ganjar.

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada para guru agama di Jawa Tengah yang telah memberikan pendidikan yang baik kepada anak didik mereka. Dia berharap bantuan dari pemerintah ini dapat memberikan semangat kepada mereka.

“Mudah-mudahan bantuan yang sedikit dari pemerintah ini bisa membantu memberikan semangat kepada mereka,” katanya.

Jumlah guru agama yang menerima insentif pada 2023 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 211.455 orang pada tahun 2022. Ganjar menjelaskan, peningkatan itu dilakukan untuk memastikan hak-hak para guru keagamaan terpenuhi. Ganjar juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) untuk memastikan data guru keagamaan yang menerima insentif adalah valid.

"Kami bekerja sama dengan Kemenag dalam melakukan verifikasi dan validasi data, sehingga anggaran yang diberikan dapat tepat sasaran," jelas Ganjar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement