Sabtu 15 Apr 2023 02:49 WIB

Main Media Sosial dan Kirim Parsel Marak Saat Ramadhan, Ini Buktinya

Konsumsi media digital meningkat di siang hari dan menurun saat berbuka puasa.

Sepanjang Ramadhan,  pengguna Instagram cenderung lebih sering berselancar pada sahur.  Di sisi lain, YouTube menjadi aplikasi yang paling banyak dibuka selama Ramadhan, disusul Instagram dan Twitter. (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Sepanjang Ramadhan, pengguna Instagram cenderung lebih sering berselancar pada sahur. Di sisi lain, YouTube menjadi aplikasi yang paling banyak dibuka selama Ramadhan, disusul Instagram dan Twitter. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Sepanjang Ramadhan ini, ada berbagai perilaku masyarakat yang turut berubah pula. Hal ini terungkap dalam survei yang diadakan Jakpat pada 31 Maret 2023.

Survei itu, seperti disiarkan keterangan tertulis, Jumat, melibatkan sebanyak 1.371 responden Muslim dari berbagai wilayah di Indonesia guna mengetahui kebiasaan mereka terkait makan dan bermedia sosial saat bulan Ramadhan.

Baca Juga

Survei tersebut menyoroti kebiasaan responden dalam bermedia dan menemukan konsumsi media digital meningkat di siang hari dan menurun saat berbuka puasa. Menurut Kepala Penelitian Jakpat Aska Primardi, kebiasaan itu berlaku terbalik untuk Instagram dan kanal televisi nasional. Pengguna Instagram cenderung lebih sering berselancar pada sahur.

Di sisi lain, YouTube menjadi aplikasi yang paling banyak dibuka selama Ramadhan, disusul Instagram dan Twitter.

Terkait topik yang paling banyak dibicarakan, hampir 50 persen responden memilih hiburan dan kuliner. Topik lain yang juga sering menjadi bahan diskusi yakni olahraga, agama dan informasi terbaru.

Dari sisi penggunaan gawai, hampir seluruh responden menggunakan ponsel untuk beraktivitas digital.

Berbicara hampers atau parsel, separuh responden menilai parsel Ramadhan sebagai hal penting. Empat dari lima responden memandang parsel sebagai bentuk silaturahmi, terutama Gen Z.

Sementara itu, Gen X (56 persen) dan milenial (49 persen) cenderung melihat parsel Ramadhan sebagai bentuk perhatian mereka pada orang-orang yang diberikan.

Sebanyak empat dari lima responden ingin memberikan parsel Ramadhan tahun ini. Sejumlah 63 persen berencana memberikan pada kurang dari 10 orang dengan target terbanyak adalah keluarga dan teman-teman.

Lalu, sebanyak 63 persen dari responden berniat memesan parsel Ramadhan secara daring, tetapi, mereka ingin memberikannya secara langsung (70 persen).

Tipe barang yang populer sebagai isi parsel yakni sembako serta makanan dan minuman dengan presentase masing-masing sekitar 60 persen.

Soal anggaran, hampir 45 persen responden mengalokasikan Rp100 ribu hingga Rp 200 ribu untuk tiap parsel Ramadhan. Berkaca dari temuan itu, Aska mengatakan terjadi penurunan daya beli masyarakat. Menurut dia, survei Jakpat pada tahun 2022 menunjukkan mayoritas masyarakat memilih memberikan kue-kue kering sebagai bingkisan Lebaran.

Sementara tahun ini, mayoritas masyarakat memilih memberikan sembako sebagai hamper atau bingkisan. "Jadi sepertinya dalam situasi perekonomian sekarang, masyakarat kembali fokus memenuhi kebutuhan dasarnya terlebih dahulu,'' kata Aska.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement