Wapres Ajak Umat Raih Lailatul Qadar

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ani Nursalikah

Senin 10 Apr 2023 22:09 WIB

Wakil Presiden Maruf Amin saat memberikan tausiyah di Masjid Al Munawarrah, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Senin (10/4/2021). Wapres Ajak Umat Raih Lailatul Qadar Foto: BPMI/Setwapres Wakil Presiden Maruf Amin saat memberikan tausiyah di Masjid Al Munawarrah, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Senin (10/4/2021). Wapres Ajak Umat Raih Lailatul Qadar

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak umat Islam untuk terus meningkatkan ibadah pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Ma'ruf mengatakan, banyak keutamaan di 10 akhir Ramadhan, diantaranya malam Lailatul Qadar yakni malam penuh berkah yang lebih baik daripada seribu bulan atau sebanding dengan 83 tahun empat bulan.

"Malam itu seperti ibadah 83 tahun dan 4 bulan atau 1.000 bulan, umur (kita) belum tentu sampai tetapi hanya satu malam itu (bisa diraih). Apa bisa? bisa kalau Allah menghendaki. Walaupun amalannya sama, doanya tetapi karena dibaca di malam Lailatul Qodar nilainya tinggi," kata Kiai Ma'ruf saat memberikan tausiyahnya di Masjid Al Munawarrah, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Senin (10/4/2021).

Baca Juga

Namun, Ma'ruf mengatakan, jatuhnya malam Lailatul Qadar tidak dapat diketahui manusia waktu persisnya. Karena itu, umat Islam harus berlomba-lomba meningkatkan semangat dalam beribadah di 10 hari akhir Ramadhan.

"Sesaat kita berada di hampir 10 terakhir bulan Ramadhan, keutamaan bulan Ramadhan salah satu yang utama adalah malam Lailatul Qadar. malam lailatul qodar itu tidak dijelaskan oleh Allah dimana letaknya, supaya kita terus mencari dan ibadah selama bulan Ramadhan," ujar Kiai Ma'ruf.

Di malam Lailatul Qadar ini adalah waktu diturunkannya ketentuan Qadar atau mengenai segala macam persoalan-persoalan hidup di dunia dan juga masalah hukum setiap orang. Dia menjelaskan, meski Allah menetapkan ketentuan Qadar sebelum bumi dan langit, tetapi diturunkan ke Lauful Mahfudz dan dicatat pada malam Lailatul Qadar.

"Karena itu, kemudian kita meminta agar ketentuan yamg sudah ditetapkan itu ketentuan yang baik baik saja. Menurut ulama, tidak bisa  menolak qadar, kecuali doa. Doa kita di bulan ramadhan di pada saat 10 terakhir Ramadhan kita mohon doa kepada Allah supaya ketentuan menjadi ketentuan yang baik, rizkinya segala kebaikan amaliyah ketaaatan," ujarnya.

Ketua Dewan Pertimbangan MUI ini melanjutkan, ada juga yang menyatakan malam Lailatul Qadar adalah malam yang punya kedudukan tinggi dan amal manusia dinilai tinggi di malam itu. Sehingga pahala ibadah di malam 10 hari terakhir Ramahan berkali lipat.

"Ada yang bilang dinamakan Lailatul Qaqar karena waktu itu Allah turunnya kitab yaitu Al quran, dibawa dengan malaikat Jibril yang diturunkan kepada umat yg kedudukan tinggi , maka dinamakan lailatul qadar," ujarnya.

Karena itu, Ma'ruf berharap semua umat Islam meraih keutamaan di malam penuh berkah. "Mudah-mudann kita semua dapat malam Lailatul Qadar yang nilainya satu malam itu tinggi daripada itu seribu bulan dan malam itu lailatul qadar itu malaikat turun untuk memohonkan ampunan untuk kita semua," ujarnya.