Ahad 09 Apr 2023 02:29 WIB

Imam Besar Masjid Istiqlal Dukung Ikhtiar DPP Kamsri

Prof Nasaruddin mendukung Syekh Abdul Shamad Al-Palimbani jadi pahlawan nasional.

Ketua Umum DPP Kamsri, Kemal Yudha Prakasa bertemu Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof Nasaruddin Umar di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (8/4/2023).
Foto: Dok pribadi
Ketua Umum DPP Kamsri, Kemal Yudha Prakasa bertemu Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof Nasaruddin Umar di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (8/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Kesatuan Angkatan Muda Sriwijaya (DPP Kamsri) melakukan silahturahim dengan Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof Nasaruddin Umar di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (8/4/2023). Pertemuan tersebut merupakan rangkaian silaturahim kebangsaan yang digagas DPP Kamsri untuk merajut nilai Pancasila dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ketua Umum DPP Kamsri, Kemal Yudha Prakasa menyampaikan kepada Prof Nasaruddin Umar bahwa generasi muda Sumatra bagian selatan (Sumbagsel) saat ini sedang memperjuangkan tokoh ulama setempat bernama Syekh Abdul Shamad Al-Palimbani menjadi pahlawan nasional.

"DPP Kamsri mendapatkan izin dari Imam Besar untuk menggelar kajian terkait Syekh Abdul Shamad Al-Palimbani dalam syiar Islam dan perjuangan memerdekaan bangsa Indonesia. Dukungan dari Imam Besar Masjid Istiqlal ini menjadi tambahan semangat bagi generasi muda Sumbagsel untuk secara konsisten mengawal gelar pahlawan ini," ujar Kemal di Jakarta, Sabtu.

Prof Nasaruddin Umar menyambut baik niat generasi muda Sumbagsel yang ikhtiar menjadikan Syekh Abdul Shamad Al-Palimbani sebagai pahlawan nasional. "Para ulama Indonesia memahami kiprah syiar dan perjuangan Syekh Abdul Shamad Al-Palimbani dalam mendukung proses kemerdekaan Bangsa Indonesia," ujar Nasaruddin.

Sumbagsel merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang banyak melahirkan ulama dalam memperjuangkan kemerdekaan serta merawat kesatuan dan persatuan bangsa. Adapun Syaikh Abdus Shamad al-Palimbani asal Palembang yang wafat pada 1.789 atau 1.203 Hijriyah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement