Kamis 06 Apr 2023 19:28 WIB

Sebulan Ini, PT Palawi Giat Pulihkan Ekosistem Rancaupas

Perum Perhutani larang segala offroad di kawasan hutan dan wisata

Kondisi Rancaupas terbaru setelah dipulihkan oleh PT Palawi dan Perum Perhutani.
Foto: Dok. PT Palawi
Kondisi Rancaupas terbaru setelah dipulihkan oleh PT Palawi dan Perum Perhutani.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Aktivitas motor trail yang berlangsung di kawasan hutan kerap merusak lingkungan, tidak terkecuali di Wana Wisata Ranca Upas, Kabupaten Bandung. Kondisi itu yang mendorong PT Perhutani Alam Wisata (Palawi) dan Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat-Banten selama ini giat memulihkan ekosistem di Wana Wisata Rancaupas.

Aksi pemulihan itu merupakan tindak lanjut dari insiden yang terjadi di lokasi tersebut akibat event motor trail beberapa waktu lalu. Beberapa upaya yang dilakukan PT Palawi dan Perum Perhutani sebulan ini, yakni penanaman tanaman Bunga Rawa di area blok Savanna dan penanaman 5.000 bibit tanaman endemik di Rancaupas.

Kegiatan penanaman ini dilakukan Perhutani Group bersama Penggiat Lingkungan, Komunitas Pecinta Alam, Perwakilan Forkopimda, Perwakilan Forkopimcam, BBKSDA, Mitra Usaha Perhutani, masyarakat sekitar, komunitas otomotif, dan insan pers.

Aksi lainnya, yakni kegiatan Sarasehan dan Penanaman bersama komunitas HIPADRI (Himpunan Pendaki Gunung Indonesia) dan FKPA (Forum Komunikasi Pecinta Alam) Korwil I Kabupaten Bandung. Tanaman yang telah ditanam kemudian didata dan diberi penandaan koordinat, sehingga memudahkan pengelola melakukan perawatan.

Dengan Gerakan tersebut, wajah Rancaupas mulai membaik. Sejumlah lahan terbuka, kembali sudah tertutup oleh pepohonan. Bersamaan dengan kegiatan penanaman bersama, PT Palawi juga telah membuka kembali secara selektif Wana Wisata Rancaupas, yang sebelumnya sempat ditutup sementara.

Tujuan pembukaan itu agar perekonomian masyarakat yang mengandalkan operasional tempat wisata dapat kembali bergeliat. ‘’Kita paham di situ banyak pedagang masyarakat sekitar yang berjualan, otomatis sangat mengandalkan operasional tempat wisata. Kalau kita tutup terus, lama-lama perekonomian akan mati,’’ ujar Direktur Utama PT Perhutani Alam Wisata Lucy Mardijana Soebijakso dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (6/4/2023).

Untuk mencegah terulangnya aksi perusakan, Perum Perhutani melarang segala aktivitas offroad di semua Kawasan, baik di kawasan hutan dan kawasan wisata, hingga tersusun prosedur yang komprehensif dan memadai. ‘’Insiden yang terjadi di Rancaupas merupakan pembelajaran bagi kami selaku pengelola, agar ke depan tidak terulang Kembali,’’ tandasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement