Rabu 05 Apr 2023 18:38 WIB

Menlu RI: Mata Uang Lokal ASEAN Penguat Stabilitas Kawasan

Mata uang ASEAN menjadi salah satu prioritas yang sedang dibahas tiga bulan terakhir.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia Retno Marsudi mengatakan Penggunaan mata uang dari negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) merupakan agenda yang dibahas dalam keketuan Indonesia.
Foto: AP Photo/Lee Jin-man, Pool
Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia Retno Marsudi mengatakan Penggunaan mata uang dari negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) merupakan agenda yang dibahas dalam keketuan Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan mata uang dari negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) merupakan agenda yang dibahas dalam keketuan Indonesia. Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia Retno Marsudi menyatakan, langkah ini upaya menjaga stabilitas keuangan di kawasan.

"Upaya Penguatan stabilitas keuangan kawasan termasuk melalui penggunaan mata uang negara ASEAN dalam transaksi perdagangan dan konektivitas mekanisme pembayaran  di kawasan ASEAN," ujar Retno dalam Press Briefing Triwulan Pertama Keketuaan ASEAN 2023 pada Rabu (5/4/2023).

Baca Juga

Komitmen ini berkaitan dengan tema keketuaan Indonesia, ASEAN matters: epicentrum of growth pada pilar Epicentrum of Growth. Masalah mata uang ASEAN ini merupakan salah satu prioritas yang sedang dibahas dalam tiga bulan terakhir.

"Dalam pertemuan Menkeu dan Bank Sentral ASEAN,  disepakati komitmen negara ASEAN untuk menggunakan mata uang lokal dan perluasan konektivitas mekanisme pembayaran guna memperkuat stabilitas keuangan di kawasan," kata Retno.

Menurut Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo yang dikutip dari Xinhua, Indonesia akan membentuk gugus tugas untuk merumuskan proses transisi penggunaan mata uang lokal ASEAN. Upaya tersebut masuk dalam transaksi keuangan sebagai realisasi kerangka kerja sama penyelesaian mata uang lokal ASEAN saat ini.

“Dengan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi lintas kawasan, kita akan dapat memperkuat ketahanan kita dalam mendukung perdagangan dan investasi lintas batas kawasan yang saat ini masih mengandalkan mata uang utama internasional,” kata Warjiyo.

Warjiyo mengatakan, jika negara-negara ASEAN dapat menggunakan mata uang lokalnya di kawasan, transaksi dan semua pembayaran dapat dilakukan lebih cepat. Langkah ini juga mampu mengatasi krisis global. Bahkan nilai mata uang juga akan meningkat.

"Saat ini jumlah kita masih sedikit. Tapi itu sebabnya kita harus maju dengan skema ini. Kita harus mempercepatnya," kata Warjiyo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement