Rabu 05 Apr 2023 06:49 WIB

Antisipasi Arus Mudik, Distribusi Pupuk Gandeng KAI

Pendistribusian pupuk bersubsidi dengan kereta api sangat efektif dan efisien.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
PT Pupuk Indonesia (Persero), melalui anak usahanya PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang melakukan kerja sama distribusi pupuk bersubsidi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Foto: Dok. Kementan
PT Pupuk Indonesia (Persero), melalui anak usahanya PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang melakukan kerja sama distribusi pupuk bersubsidi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia (Persero), melalui anak usahanya PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang melakukan kerja sama distribusi pupuk bersubsidi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Kerja sama ini bertujuan meningkatkan keandalan distribusi serta antisipasi kepadatan jalur darat menjelang arus mudik dan balik lebaran 2023.

Direktur Utama Pupuk Sriwidjaja Tri Wahyudi Saleh menyambut positif kerja sama distribusi pupuk bersubsidi dengan moda angkutan kereta api karena dapat mempercepat waktu penyaluran. Hal ini disampaikan Tri satr peresmian kerja sama angkutan pupuk subsidi menggunakan kereta api di Gudang Prupuk Brebes, Jawa Tengah, Selasa (4/4/2023).

Baca Juga

"Kalau kita pakai truk mungkin bisa 4-5 jam dari Cilacap, kalau ini (kereta api) tiga jam sudah sampai sini (gudang), tepat waktu," ujar Tri dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (5/4/2023).

Tri menyampaikan pendistribusian pupuk bersubsidi dengan kereta api sangat efektif dan efisien. Tri menjelaskan, satu rangkaian kereta terdiri dari 10 gerbong dengan jumlah pupuk yang diangkut sekitar 300 ton sekaligus, atau estimasi 1 gerbong membawa 30 ton. Tri berharap kerja sama distribusi dengan KAI ini dapat diperluas ke gudang-gudang lainnya yang juga dilewati oleh jalur rel kereta api, khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur, sebagai upaya untuk meningkatkan kecepatan salur dan ketepatan waktu dalam distribusi pupuk bersubsidi.   

Tri menilai hal ini juga menjadi jawaban atas isu  pupuk tidak tepat waktu dengan perbaikan  moda transportasi. 

"Kapasitas gudang ini (GPP Brebes) 10 ribu ton, stok di sini per hari ini 4.300 ton, sudah cukup maksimal. Selain itu posisinya sudah di atas 100 persen  dari ketentuan pemerintah (stok minimum) sebesar 1.339 ton sehingga kalau ada isu pupuk langka, pupuknya banyak, ini kita tunjukan ke masyarakat," ucap Tri.

Sementara itu, SVP Distribusi Pupuk Indonesia, Veronika Trisna Sukmawati mengatakan kerja sama angkutan pupuk subsidi menggunakan kereta api ini merupakan wujud nyata Pupuk Indonesia dalam meningkatkan kehandalan layanan distribusi atau penyaluran dalam rangka menyiapkan stok yang dibutuhkan petani sesuai alokasi dari pemerintah. Veronika menceritakan saat ini kerja sama pendistribusian pupuk bersubsidi dengan moda kereta api telah dilaksanakan di empat wilayah yaitu Brebes, Kebumen, Klaten, dan Sleman. 

"Besar harapan kami, kerjasama ini secara kontinu tidak hanya berhenti di tahun ini saja dan berhenti di empat gudang tersebut tetapi meluas serta dapat meningkatkan kehandalan pendistribusian, tentunya ini akan berkontribusi penuh terhadap kedaulatan pangan," ucap Veronika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement