REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Voice of Istiqal terus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak termasuk dengan Staf Khusus Millenial Jokowi Angkie Yudistia dan Pemimpin Redaksi (Pemred) Republika Irfan Junaidi. Kolaborasi dilakukan dalam mengenalkan Islam moderat secara lebih luas.
Pada Senin (3/4/2023), Voice of Istiqal menerima kunjungan silaturahim Staf Khusus Millenial Jokowi Angkie Yudistia dan Pemimpin Redaksi (Pemred) Republika Irfan Junaidi di ruang kerja Imam Besar Masjid Istiqal, Jakarta.
Imam Besar Masjid Istiqal Prof Dr KH Nasaruddin Umar, MA menyampaikan terima kasih atas kunjungan silaturahim ke Voice of Istiqal. “Saya ucapkan terima kasih atas kedatangan dan silaturahim Mba Angkie dan Mas Irfan ke Istiqlal. Semoga kita bisa sama-sama mendorong dan bekerja sama untuk kegiatan keagamaan, sosial, pendidikan, kebangsaan untuk peradaban Indonesia lebih maju,” ucap Imam Besar Imam Besar Masjid Istiqal Prof Nasaruddin Umar.
Profesor Nasaruddin Umar juga mengatakan tak hanya umat muslim, Masjid Istiqlal juga menjadi wajah bagi umat non-muslim mempelajari Islam Indonesia yang moderat dan cinta toleransi serta perdamaian. “Tidak hanya umat Muslim saja yang boleh datang ke Istiqlal. Semua umat beragama harus boleh datang ke Istiqlal untuk melihat bahwa Indonesia punya masjid Indah dan terisi dengan kajian Islam yang moderat,” ucap Nasaruddin.
Dalam kesempatan tersebut Wakil Direktur Voice of Istiqlal, Gugun Gumilar, mengajak Staf Khusus Millenial Presiden Jokowi dan Pemred Republika untuk kolaborasi di berbagai kegiatan Voice of Istiqlal. “Kami mengajak Mba Angkie Stafsus Presiden Jokowi dan Mas Irfan Pemred Republika untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan Voice of Istiqal yaitu the New Istiqal dengan program American Space (Corner), mempromosikan Islam moderat dan kemajukan bangsa Indonesia sebagai pusat peradaban Islam, global partnership dan podcast Voice of Istiqal program pemberdayaan perempuan,” ucap Gugun Gumilar dikutip dari siaran persnya.
Gugun juga berharap berharap dengan kolaborasi program ini Istiqal mampu membuka gerbang “center of civilization” (Pusat Peradaban) di era modern.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
