Ahad 02 Apr 2023 17:22 WIB

Jembatan Ciloseh, Spot Ngabuburit Baru di Tasikmalaya

Saat Ramadhan, di Jembatan Ciloseh banyak penjual makanan untuk berbuka puasa.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Suasana ngabuburit di Jembatan Ciloseh, Jalan Lingkar Utara, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (1/4/2023).
Foto: Bayu Adji P/Republika
Suasana ngabuburit di Jembatan Ciloseh, Jalan Lingkar Utara, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (1/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Jembatan Ciloseh, yang baru selesai dibangun pada sekitar Januari 2023, kini menjadi spot baru ngabuburit di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Warga berdatangan ke jembatan di ruas Jalan Lingkar Utara Kota Tasikmalaya itu menjelang waktu berbuka puasa.

Jembatan yang panjangnya sekitar 200 meter tersebut sudah menarik perhatian warga, bahkan sebelum pembangunannya benar-benar rampung. Kehadiran warga di jembatan itu pun mengundang para pedagang.

Menurut salah satu pedagang makanan di tempat itu, Sandi (31 tahun), warga banyak yang berdatangan ke Jembatan Ciloseh. Termasuk pada bulan Ramadhan ini. “Setiap Minggu, sebelum puasa, ini jalan ditutup buat car free day. Sejak Ramadhan, tiap sore buat ngabuburit,” kata pedagang camilan cilok telur itu.

Warga sekitar disebut berinisiatif mengadakan kegiatan car free day atau hari bebas kendaraan bermotor di Jembatan Ciloseh. Masuk bulan Ramadhan, kegiatan car free day dihentikan sementara. Kini para pedagang diperbolehkan berjualan menjelang waktu berbuka.

 

photo
Sejumlah pedagang berjualan di Jembatan Ciloseh saat waktu ngabuburit, Sabtu (1/4/2023). - (Bayu Adji P/Republika)

 

Melihat potensi pasar di Jembatan Ciloseh, Sandi fokus berjualan di kawasan tersebut. Ternyata pada bulan Ramadhan pun Jembatan Ciloseh ramai dikunjungi warga yang ngabuburit. “Alhamdulillah, selalu ramai, apalagi kalau tidak hujan,” ujar dia.

Berdasarkan pantauan Republika pada Sabtu (1/4/2023) petang, ada ratusan warga yang ngabuburit di Jembatan Ciloseh. Meskipun kondisi gerimis, jembatan yang berada di atas Sungai Ciloseh itu masih tetap ramai.

Di Jembatan Ciloseh terdapat dua jalur. Pada bulan Ramadhan ini, satu jalur ditutup sementara untuk tempat ngabuburit, sekaligus pedagang berjualan. Sementara jalur satunya lagi untuk lalu lintas kendaraan.

Pedagang lain yang berjualan di Jembatan Ciloseh, Siti (38), menilai, banyak warga ngabuburit di Jembatan Ciloseh karena tempatnya adem dan bisa melihat pemandangan. Di bagian utara ada pemandangan Gunung Sawal, yang seakan menjadi latar Jembatan Ciloseh.

Saat Ramadhan, di Jembatan Ciloseh ada banyak penjual kuliner untuk santapan berbuka puasa. Kulinernya pun beragam. Selain itu, ada juga yang berjualan pakaian dan mainan anak. 

Siti mengatakan, selama bulan Ramadhan ini, Jembatan Ciloseh sudah mulai ramai sejak sekitar pukul 15.00 WIB. Puncak keramaian disebut biasanya terjadi pada sekitar pukul 17.00 WIB. “Alhamdulillah, kalau tidak hujan mah hasilnya (penjualan). Kalau hujan, ada yang datang, tapi tidak terlalu ramai,” ujar Siti.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement