Jumat 31 Mar 2023 15:03 WIB

Survei: Generasi Z Inggris Percaya Berita tentang Muslim tidak Akurat

Survei menunjukkan pengalaman hidup bersama kaum muda Muslim dan non-Muslim Inggris.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Lampu merayakan festival Ramadhan Muslim ditampilkan di West End London, Inggris (23/3/2023). Lampu Ramadan pertama di London telah dipasang di Piccadilly Circus yang menampilkan 30.000 lampu ramah lingkungan. Inisiatif ini dipimpin oleh organisasi nirlaba Ramadan Lights UK. Area West End akan menyala selama bulan Ramadan. Survei: Generasi Z Inggris Percaya Berita tentang Muslim tidak Akurat
Foto: EPA-EFE/NEIL HALL
Lampu merayakan festival Ramadhan Muslim ditampilkan di West End London, Inggris (23/3/2023). Lampu Ramadan pertama di London telah dipasang di Piccadilly Circus yang menampilkan 30.000 lampu ramah lingkungan. Inisiatif ini dipimpin oleh organisasi nirlaba Ramadan Lights UK. Area West End akan menyala selama bulan Ramadan. Survei: Generasi Z Inggris Percaya Berita tentang Muslim tidak Akurat

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah jajak pendapat baru menemukan kaum muda Muslim dan non-Muslim di Inggris memiliki pandangan yang hampir sama dan memiliki pengalaman yang serupa, termasuk tentang representasi Muslim, perubahan iklim, dan keuangan pribadi. Mereka hanya berbeda keyakinan agama saja.

Survei tersebut mewawancarai sekitar 2.000 orang Inggris berusia antara 16 dan 24 tahun. Setengahnya adalah Muslim dan setengahnya lagi perwakilan dari non-Muslim. Mereka diukur berdasarkan usia, jenis kelamin, wilayah, dan agama.

Baca Juga

Ditemukan bahwa 65 persen Muslim Generasi , yang lahir antara akhir 1990-an dan 2012, percaya liputan media Inggris tentang Muslim tidak akurat. Angka tersebut sedikit lebih tinggi dari 51 persen orang Inggris non-Muslim yang setuju.

Sementara itu, 87 persen Muslim Generasi Z mengatakan pemberi kerja harus menawarkan cuti kerja kepada karyawan Muslim untuk hari raya Idul Fitri. Pernyataan tersebut disetujui oleh 62 persen non-Muslim.

Sekitar setengah (48 persen) kaum muda Muslim optimistis menghadapi krisis iklim, sementara 45 persen non-Muslim juga memiliki optimisme tersebut. Sedangkan perihal keuangan pribadi, angkanya hampir sama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement