Jumat 31 Mar 2023 07:33 WIB

Menko Muhadjir Minta Pemda Optimalkan APBD untuk Atas Stunting

Muhadjir prioritaskan pengurangan angka stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Erik Purnama Putra
Menko PMK, Muhadjir Effendy.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Menko PMK, Muhadjir Effendy.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy meminta pemerintah daerah (pemda) untuk menyisihkan APBD demi difokuskan untuk program pengurangan angka stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem di wilayahnya.

Muhadjir menekankan agar alokasi APBD untuk dua program prioritas nasional tersebut dioptimalkan. "Jadi ini mohon betul-betul mendapatkan perhatian serta mensinergikan semua sumber-sumber dana yang ada dari berbagai pihak ini untuk dioptimalkan pemanfaatannya," kata Muhadjir saat Roadshow Dialog Stunting dan Kemiskinan Ekstrem di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) dalam keterangan di Jakarta, Rabu (29/3/2023) .

Muhadjir menilai, upaya tersebut mampu menekan angka stunting hingga di bawah satu digit di setiap daerah, termasuk Sumsel. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka stunting di Provinsi Sumsel sebesar 18,6 persen. Angka tersebut mengalami penurunan sebanyak 6,2 persen, di mana pada tahun 2021 sebesar 24,8 persen.

"Agar Provinsi Sumatra Selatan angka stuntingnya bisa dibawah satu digit dan miskin ekstremnya nol persen pada tahun 2024 nanti," kata Muhadjir

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Sumsel, Edward Candra mengatakan, pihaknya melakukan beberapa pendekatan mulai dari melakukan delapan aksi konvergensi penurunan stunting, hingga penerapan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GMSP).

Adapun GMSP merupakan gerakan yang mengajak msyarakat menjadi petani pemula dengan menanam sejumlah komoditas pangan di pekarangan rumah. Sejumlah bantuan seperti bibit dan sarana tanam juga diberikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel.

"Gerakan ini menjadi salah satu strategi yang kami lakukan untuk menurunkan angka stunting dan menghapus kemiskinan ekstrem, dengan mengubah pola pikir masyarakat untuk menjadi produktif dalam hal kemandirian pangan," ucap Edward.

Penjabat Bupati Ogan Komering Ulu, Teddy Meilwansyah mengatakan, pemda melakukan upaya penangan stunting dengan dimulai dari sektor yang paling hulu, yaitu para remaja putri dan ibu hamil. "Mulai dari masa remaja putri melalui pemberian tablet tambah darah serta pemberian makanan tambahan bergizi dan berprotein tinggi kepada para ibu hamil, diharapkan stunting di wilayah kami dapat semakin turun," katanya.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Kabupaten Musi Rawas Utara, sebagai upaya pencegahan stunting pihaknya melakuka kegiatan Antenatal Care (ANC) Gedor Desa bersama dinas kesehatan melakukan pemeriksaan Ultrasonografi (USG) dan pelayanan kesehatan lainnya pada ibu hamil yang dilakukan oleh dokter spesialis dan terlatih ke desa-desa terpencil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement