Rabu 29 Mar 2023 23:40 WIB

Anak Harus Tidur Cukup, JIka tidak Hal Buruk Ini yang Terjadi

Waktu tidur bagi anak dalam sehari berbeda sesuai bergantung pada usianya.

Anak dengan gangguan tidur/ilustrasi.  Pentingnya anak bisa mendapatkan cukup tidur agar hormon pertumbuhan yang berguna untuk tumbuh kembang tak terganggu.
Foto: specialedpost.com
Anak dengan gangguan tidur/ilustrasi. Pentingnya anak bisa mendapatkan cukup tidur agar hormon pertumbuhan yang berguna untuk tumbuh kembang tak terganggu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Profesor ilmu kesehatan anak dari Universitas Indonesia Prof Dr dr Aman Pulungan mengingatkan pentingnya anak bisa mendapatkan cukup tidur. Tujuannya, agar hormon pertumbuhan yang berguna untuk tumbuh kembangtak terganggu.

"Ketika anak kurang tidur hormon pertumbuhannya turun. Kalau ini terjadi tahunan, lima sampai 10 tahun dia (anak) kurang tidur, potensi pertumbuhannya terganggu," ujar Aman dalam acara siaran langsung akun Instagram RSCM Kencana, Rabu (29/3/2023).

Baca Juga

Waktu tidur bagi anak dalam sehari berbeda sesuai bergantung pada usianya. Bayi baru lahir hingga saat berusia tiga bulan harus tidur selama 14 hingga 17 jam termasuk tidur siang, sementara anak usia empat hingga 11 bulan harus tidur selama 12 hingga 16 jam dalam sehari.

Aman menyebut, anak usia 12 bulan hingga tiga tahun harus tidur selama 11 hingga 14 jam. Anak usia tiga hingga empat tahun durasi tidurnya menjadi 10 hingga 13 jam termasuk tidur siang. Sementara anak usia lima tahun hingga 13 tahun, kata Aman, dia harus tidur sembilan hingga 11 jam, dan anak usia 14 hingga 18 tahun harus mendapatkan tidur delapan hingga 10 jam.

"Bahkan sampai selesai masa anak yang 18 tahun ini, tidak ada ditawar-tawar lagi tidur harus minimal delapan jam," kata Aman.

Dia mengatakan, tidur termasuk hak anak dan apabila anak kehilangan hak itu maka pertumbuhannya menjadi tidak optimal serta berpotensi mengalami beberapa penyakit termasuk diabetes. "Kortisol meningkat (saat anak kurang tidur). Ini juga menganggu pertumbuhannya, membuat anak lebih gemuk dan overweight (kelebihan berat badan) sebelum menjadi diabetes," kata Aman.

Agar anak bisa tidur cukup, Aman mengingatkan orang tua untuk menciptakan situasi yang memungkinkan anak bisa tidur termasuk menghindarkan mereka terpapar gawai sebelum tidur. "Kejadiannya saat ini, anak bukan membaca buku atau dibacakan cerita sebelum tidur tetapi lebih banyak lihat gawai. Gawai ini ada blue light (sinar biru)-nya, terutama saat malam, (menyebabkan) melatonin turun," kata Aman.

Melatoninadalah hormon yang dihasilkan secara alamiah oleh kelenjar pada otak, yang membantu tubuh untuk tidur dan terjaga.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement