Rabu 29 Mar 2023 20:22 WIB

Muhammadiyah Prihatin Sampah Makanan Ketika Ramadhan Meningkat

Umat Islam hendaknya bisa menahan diri terdadap apapun yang merusak.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah
 Seorang penjual makanan buka puasa melayani pelanggannya di pasar Ramadhan yang menjual makanan ringan  untuk berbuka puasa, dikenal sebagai takjil di Jakarta, Rabu (29/3/2023). Muhammadiyah Prihatin Sampah Makanan Ketika Ramadhan Meningkat
Foto: EPA-EFE/MAST IRHAM
Seorang penjual makanan buka puasa melayani pelanggannya di pasar Ramadhan yang menjual makanan ringan untuk berbuka puasa, dikenal sebagai takjil di Jakarta, Rabu (29/3/2023). Muhammadiyah Prihatin Sampah Makanan Ketika Ramadhan Meningkat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski Ramadhan menjadi bulan berkah dengan banyaknya tersedia makanan dan minuman untuk sahur dan berbuka. Dibalik itu umat muslim hingga saat ini belum bisa menjaga agar makanan dan minuman yang disediakan tidak tersisa.

Wakil Ketua Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah Hening Purwati Parlan menjelaskan jumlah sampah makanan yang meningkat ini adalah fakta yang menyedihkan karena hal ini berdampak buruk pada lingkungan dan kesehatan serta sebuah sikap abai pada nilai-nilai agama yakni memubazirkan makanan.

Baca Juga

Pada sampah yang menumpuk dan membusuk, terdapat banyak penyakit dari bakteri dan virus seperti diare, tifus, disentri, jamur, kolera, dan berbagai macam penyakit kulit. Pada lingkungan mendatangkan bau yang tidak sedap, mendatangkan berbagai penyakit dan mencemari lingkungan.

"Fakta yg menyebutkan bahwa tumpukan sampah ini meningkat pada saat ramadhan sungguh memprihatinkan," ujar dia kepada Republika.co.id, Rabu (29/3/2023).

Oleh karena itu, di bulan Ramadhan hendaknya kita bisa menahan diri terdadap apapun yang merusak dan menimbulkan dampak negatif atau perbuatan dosa. "Mari kita mulai dengan Gerakan Green Ramadhan yang didalamnya ada gerakan mengurangi sampah makanan pada saat buka puasa dan sahur," jelas dia.

Kepedulian pada masjid, mushala, komunitas dan keluarga harus dilakukan secara masif. Dimulai dengan menumbuhkan sikap tidak memubazirkan makanan, menyampaikan dampak membuang makanan pada lingkungan, kesehatan dan masa depan bumi.

Lebih baik lagi dibarengi dengan pengurangan sampah plastik dalam kampanye ini. Dengan demikian Ramadhan menjadi jalan kebaikan bagi setiap individu dalam meningkatkan keimanan dan menjaga bumi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement