Dokter Saraf: Batasi Makanan Tinggi Lemak Saat Berbuka Puasa

Red: Reiny Dwinanda

Ahad 26 Mar 2023 17:00 WIB

Bakwan dan martabak. Gorengan masih menjadi favorit banyak orang untuk berbuka puasa. Foto: Republika/Reiny Dwinanda Bakwan dan martabak. Gorengan masih menjadi favorit banyak orang untuk berbuka puasa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis saraf Untung Gunarto mengingatkan mengenai pentingnya membatasi makanan tinggi lemak saat berbuka puasa atau makan sahur. Ini penting, terutama bagi individu dengan riwayat penyakit strok.

"Individu dengan riwayat strok perlu membatasi makanan tinggi lemak dan juga makanan berbahan dasar tepung dan gula," kata Untung, dikutip Ahad (26/3/2023).

Baca Juga

Untung menjelaskan bahwa masyarakat perlu mengatur pola makan bergizi seimbang dengan memperbanyak asupan protein. Pada prinsipnya, makanan tinggi lemak yang dikonsumsi berlebihan akan menimbulkan ketidakseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi harian.

"Hal tersebut dapat menyebabkan ketidakseimbangan komposisi profil lemak tubuh, misalkan kolesterol, trigliserida, low density lipoprotein  (LDL) dan high density lipoprotein (HDL)," kata Pelaksana Tugas Direktur RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto, Jawa Tengah itu.

Dokter Untung juga mengingatkan manfaat ibadah puasa bagi individu dengan riwayat strok. Selama melaksanakan ibadah puasa, seseorang dengan riwayat strok perlu mengatur pola makan dengan lebih baik saat berbuka puasa dan makan sahur.