Jangan Pernah Cela Saudara Anda yang tak Berpuasa Sebab Udzur, Ini Alasannya

Rep: Umar Mukhtar / Red: Nashih Nashrullah

Kamis 23 Mar 2023 21:25 WIB

Ilustrasi Berpuasa. Rasulullah SAW menyebut mereka yang tak berpuasa karena udzur juga berpahala Foto: Pixabay Ilustrasi Berpuasa. Rasulullah SAW menyebut mereka yang tak berpuasa karena udzur juga berpahala

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- JAKARTA – Karena suatu alasan syar'i, seorang Muslim boleh tidak berpuasa di bulan suci Ramadhan. Alasan seperti sedang melakukan perjalanan yang jauh, dan alasan-alasan syar'i lainnya. 

Di masa Nabi Muhammad SAW, terdapat kisah di mana orang-orang yang tidak puasa membantu mereka yang menjalankan puasa. Dalam hadits yang diriwayatkan dari Anas RA, dia bercerita, suatu kali Nabi Muhammad SAW dan sejumlah sahabat pernah melakukan perjalanan. 

Baca Juga

كنا مع النبي صلى الله عليه وسلم أكثرنا ظلاً الذي يستظل بكسائه، وأما الذين صاموا فلم يعملوا شيئاً، وأما الذين أفطروا فبعثوا الركاب وامتهنوا وعالجوا

Dalam perjalanan itu, ada sahabat yang berpuasa, dan yang tidak berpuasa. Terik matahari siang itu menyengat, hingga berhentilah mereka di sebuah tempat. Sebagian sahabat membuat naungan dengan kain-kain pakaian yang dibawanya. Sebagian yang lain menutup terik matahari dengan tangannya. 

"Orang-orang yang berpuasa berjatuhan. Sedangkan orang yang tidak puasa bisa tegak, lalu mereka (yang tidak puasa) membuat tempat-tempat berteduh dan mereka memberi minum kepada hewan-hewan kendaraan," kata Anas RA dalam riwayatnya. Nabi Muhammad SAW pun bersabda:  ذهب المفطرون اليوم بالأجر "Orang-orang yang berbuka hari ini dapat pahala." (HR Muslim) 

Islam mengajarkan agar tidak mencela musafir yang tidak melaksanakan puasa dan tidak pula mencela musafir yang tetap berpuasa. Dalam hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, dia berkata: 

: كنا نسافر مع النبي صلى الله عليه وسلم فلم يعب الصائم على المفطر ولا المفطر على الصائم

"Janganlah mencela orang yang puasa dan orang yang tidak puasa dalam perjalanan. Karena Rasulullah SAW pernah puasa dan tidak puasa dalam perjalanan." (HR Muslim) 

Dari Abu Said Al Khudri RA. Dia berkata, "Kami ikut berperang bersama Rasulullah SAW pada tanggal enam belas Ramadhan. Di antara kami ada yang puasa dan ada pula yang berbuka. Namun tidak ada orang puasa mencela orang berbuka, atau sebaliknya orang berbuka mencela orang puasa." (HR Muslim)

Di bulan suci ini, sepatutnya setiap Muslim menjalankan ibadah puasa dengan sebenar-benarnya keikhlasan, karena Allah SWT. Ikhlas berarti meninggalkan apa yang dilarang agama, termasuk perbuatan yang makruh atau dibenci Allah SWT, apalagi di bulan Ramadhan.

Rasulullah  SAW pernah bersabda, berapa banyak orang berpuasa tidak mendapat pahala dari puasanya, kecuali hanya mendapat lapar dan haus dahaga. Merekalah orang yang berpuasa di antaranya karena seseorang, dan tidak meninggalkan apa yang dilarang dalam agama.